Fredi tidak bisa memperkirakan berapa lama proses evakuasi material berlangsung. Sebab, tumpukan material cukup lumayan banyak dan tenaga yang dimiliki terbatas.
”Karena ini hanya tenaga seadanya, jadi kalau capek berhenti, apalagi ini hujan terus mengguyur deras. Mungkin agak santai ini juga bukan akses utama warga, masih bisa sela jalan yang bisa dilalui,” jelasnya.
Murianews, Kudus – Bencana tanah longsor Kembali terjadi di Kudus. Tebing setinggi 15 meter di Dukuh Kambangan RT 1 RW 2, Desa Menawan, Kecamatan Gebog longsor dan menutup akses jalan warga.
Beruntung, longsor yang terjadi pukul 05.20 WIB tersebut tidak ada korban jiwa. Saat ini material longsor sudah dibersihkan oleh relawan dan warga setempat.
Ketua Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Desa Menawan, Fredi Arifin mengatakan, longsor disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Hujan itu berlangsung dari Selasa (28/1/2025) pukul 23.00 WIB.
”Curah hujan tinggi yang berlangsung cukup lama ditambah dengan kondisi tanah yang cukup labil,” ungkapnya kepada Murianews.com, Rabu (29/1/2025) siang.
Akibatnya, tebing dengan ketinggian 15 meter dengan lebar 10 meter mengalami longsor. Material longsor menutup jalan akes warga yang berada di dalam gang.
Beruntungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor ini. Rumah warga yang berada di bawah tebing juga tidak terdampak material longsor.
”Tidak ada korban, material longsor hanya menutupi jalan. Rumah warga yang dibawahnya juga tidak terkena material. Hanya sampai tembok saja, tidak sampai ada kerusakan,” sebutnya.
Proses evakuasi material longsor masih terus berlangsung. Relawan dibantu warga sekitar melakukan evakuasi dengan alat seadanya secara manual. Jalan yang sempit dan licin juga kurang memungkinkan untuk alat berat.
Evakuasi...
Fredi tidak bisa memperkirakan berapa lama proses evakuasi material berlangsung. Sebab, tumpukan material cukup lumayan banyak dan tenaga yang dimiliki terbatas.
”Karena ini hanya tenaga seadanya, jadi kalau capek berhenti, apalagi ini hujan terus mengguyur deras. Mungkin agak santai ini juga bukan akses utama warga, masih bisa sela jalan yang bisa dilalui,” jelasnya.
Editor: Supriyadi
