Rabu, 19 November 2025

Seperti halnya minatur Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru saja digunakan pada 17 Agustus 2024 lalu. Reief miniatur ikonik itu baru dibuatnya beberapa waktu lalu selepas IKN difungsikan.

Perjuangannya untuk membuat miniatur IKN itu tidak mudah. Chamdani harus datang langsung ke Bali untuk menemui I Nyoman Nuarta yang merupakan sosok dibalik megahnya ikon Burung Garuda IKN.

”Sebelum tanggal 17 Agustus 2024 itu desainnya belum keluar, lalu ditaruh di museum pribadinya I Nyoman Nuarta, saya datang langsung ke Bali untuk melihatnya. Ukuran dan segala kedetailannya saya amati, lalu saat pulang, langsung saya eksekusi,” ungkapnya.

Selain membutuhkan waktu yang lama karena perlu kedetailan pada setiap pahatannya, karya relief ini juga membutuhkan modal yang fantastis. Untuk bahannya adalah akar kayu jati tua bernilai Rp 80 juta per akar, dan untuk Relief Nusantara yang sedang ia kerjakan, paling tidak membutuhkan 10 akar kayu jati.

”Belum untuk keperluan lainnya, tenaga tambahan dan alatnya, soalnya ini membutuhkan alat khusus juga,” tutupnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler