Hal serupa juga diungkapkan oleh Najla Fatin Ulayya, seorang duta wisata Kabupaten Kudus. Ia mengaku baru pertama kali mencoba membuat bolit setelah sebelumnya hanya mengetahui produk jadinya.
”Sebagai duta wisata, dulu saya hanya melihat hasil akhirnya. Setelah mencoba sendiri, ternyata sensasinya benar-benar berbeda. Ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi saya untuk lebih memahami budaya lokal dan memperkenalkannya kepada masyarakat yang lebih luas,” katanya.
Najla berharap kegiatan seperti ini bisa diselenggarakan secara rutin agar semakin banyak masyarakat yang mengenal dan melestarikan seni kriya khas Kudus.
Murianews, Kudus – Puluhan peserta dari berbagai generasi tampak antusias mengikuti kegiatan Belajar Bareng membuat boneka lilit (Bolit) yang diselenggarakan di Museum Kretek, Kabupaten Kudus, pada Sabtu (15/2/2026).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus sebagai upaya melestarikan seni kriya sekaligus memberikan pengalaman baru bagi masyarakat.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
Mereka tampak serius memperhatikan setiap instruksi dalam proses pembuatan bolit, mulai dari teknik dasar melilit benang hingga menyusun bagian-bagian boneka agar terlihat rapi dan menarik.
Salah satu peserta, Ulfa Shofi (20), warga Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus, mengaku rela meluangkan waktu di tengah liburan kuliahnya demi mengikuti kegiatan ini.
Mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di salah satu kampus di Bogor ini mengungkapkan bahwa membuat bolit ternyata cukup menantang.
”Awalnya saya mengira membuat bolit itu mudah karena saya pernah membuat kerajinan serupa dari enceng gondok. Tetapi ternyata cukup rumit dan membutuhkan ketelitian,” ujarnya kepada Murianews.com, Sabtu (15/2/2026).
Seni Kriya...
Hal serupa juga diungkapkan oleh Najla Fatin Ulayya, seorang duta wisata Kabupaten Kudus. Ia mengaku baru pertama kali mencoba membuat bolit setelah sebelumnya hanya mengetahui produk jadinya.
”Sebagai duta wisata, dulu saya hanya melihat hasil akhirnya. Setelah mencoba sendiri, ternyata sensasinya benar-benar berbeda. Ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi saya untuk lebih memahami budaya lokal dan memperkenalkannya kepada masyarakat yang lebih luas,” katanya.
Najla berharap kegiatan seperti ini bisa diselenggarakan secara rutin agar semakin banyak masyarakat yang mengenal dan melestarikan seni kriya khas Kudus.
Editor: Cholis Anwar