MinyaKita di Kudus Tak Sesuai Takaran, Pedagang beri Kesaksian Ini
Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 12 Maret 2025 13:19:00
Murianews, Kudus – Peredaran MinyaKita di Kabupaten Kudus belakangan ini menimbulkan perbincangan. Pasalnya ditemukan adanya perbedaan takaran pada produk yang beredar di pasaran.
Salah seorang pedagang di Pasar Baru Kudus Muhammad Asyrofi mengungkapkan, MinyaKita yang berasal dari produsen berbeda memiliki volume tidak sama.
Ia pertama kali mengetahui adanya perbedaan ini setelah seorang pembeli mengeluhkan tidak adanya keterangan netto pada kemasan minyak yang dijualnya.
”Awalnya ada yang tanya, ‘Mas, kok tidak ada nettonya?’ Saya cek sendiri dengan menakar isinya, ternyata sekitar 800 ml saja. Setelah saya bandingkan dengan merek lain yang kemasannya 850 ml, justru lebih kecil lagi,” ujar Asyrofi kepada Murianews.com, Rabu (12/3/2025).
MinyaKita yang berasal dari MinyaKita Nusantara Kudus memiliki takaran sekitar 820 ml, sementara MinyaKitadari Karanganyar (KMR) mencapai 975 ml. Akibat perbedaan ini, muncul anggapan bahwa MinyaKita Nusantara Kudus tidak standar, sehingga dijuluki banci oleh beberapa pedagang.
Dalam hal harga, MinyaKita Nusantara Kudus lebih murah, selisih harga di tingkat grosir mencapai Rp 6.000 per karton.
”Harga jual di pasar untuk yang 975 ml sekitar Rp 17.500, sedangkan yang 820 ml hanya Rp 17.000. Lebih tinggi dari HET, Kalau dari distributor lebih murah dari, saya tetap jual sesuai HET,” jelasnya.
Asyrofi juga mencatat pola peredaran minyak ini yang berubah-ubah. Awalnya, MinyaKita versi 975 ml sudah beredar tapi tiba-tiba hilang dan muncul versi 820 ml. Lalu tak berselang lama, MinyaKita 820 ml tiba-tiba hilang lagi dan yang 975 ml muncul lagi.
Fenomena ini membuat pedagang dan konsumen bertanya-tanya soal standar isi dan harga minyak yang mereka beli. Ternyata MinyaKita yang seharusnya berisi 1 liter tapi malah kurang dari itu.
Editor: Anggara Jiwandhana



