Jumat, 21 November 2025

Murianews, Kudus – Memperingati delapan tahun berdirinya Madrasah Qudsiyyah Putri, Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah (YAPIQ), Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar serangkaian acara bertajuk Sewindu Qudsiyyah Putri. Salah satu kegiatan itu adalah sepeda santai pada Minggu pagi (13/4/2025).

Kegiatan Sepeda Santai ini secara langsung dibuka oleh Bupati Kudus, Samani Intakoris. Dalam kesempatan ini Bupati Kudus menyampaikan apresiasi kepada para tokoh agama, khususnya para kiai yang telah berjasa membangun Madrasah Qudsiyyah.

”Pemerintah harus hadir untuk memberikan pendampingan dalam mengelola warisan pendidikan dari para pendahulu. Kudus adalah kota santri, dengan banyak pondok pesantren. Santrinya datang dari berbagai daerah, bukan hanya dari Kudus,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya menjaga kualitas pendidikan. Termasuk madrasah-madarah dan sekolah berbasis santri lainnya, harus menjaga masalah kualitas ini, sehingga tidak tertinggal.

”Kudus harus dikenal tidak hanya karena banyaknya pesantren, tetapi juga karena kualitas pendidikannya yang unggul,” tambahnya.

Rute sepeda santai yang dilalui para peserta dimulai dari Madrasah Qudsiyyah Putri, menyusuri Jalan Lambao, Singocandi, kemudian bergerak ke arah utara menuju Besito. Dari perempatan Besito, peserta belok kiri ke arah perempatan Jember, dilanjutkan ke perempatan Kojan, lalu ke perempatan Panjang, sebelum akhirnya kembali ke lokasi awal.

Pemimpin Bangsa...

Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah (YAPIQ), Prof Ihsan menegaskan, Qudsiyyah Putri tidak hanya berperan mencetak kader-kader unggul. Namun juga mencetak calon pemimpin bangsa di masa depan.

”Kami ingin membentuk karakter santri melalui kurikulum salaf. Tidak hanya butuh kiai muda, tetapi juga nyai muda. Suami hebat didampingi oleh istri hebat,” jelasnya.

Sebagai bagian dari Sewindu ini, Qudsiyyah Putri juga memulai merencanakan pembangunan MI putri, sebagai langkah lanjutan memperkuat pendidikan berbasis nilai keislaman dan kesetaraan.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Terpopuler