"Apakah untuk datang ke sini ditanya Pak Bupati, siapa yang memilih beliau waktu pilkada? Tidak ada kan. Semuanya diterima. Ini bukti bahwa kita rukun, tanpa melihat latar belakang politik atau status,” kata Gus Iqdam.
Di sela-sela penyampaian tausiyah, lantunan selawat bergema dari atas panggung, diikuti dengan penuh kekhusyukan oleh ribuan jamaah yang hadir.
Mengakhiri pengajian akbar tersebut, Gus Iqdam memanjatkan doa agar seluruh warga Kudus senantiasa dilimpahi keberkahan, ketenteraman, dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.
Murianews, Kudus – Ribuan warga Kudus memadati Alun-Alun Simpang Tujuh pada Minggu (13/4/2025) untuk menghadiri acara Halalbihalal Warga Kudus. Acara ini diisi dengan pengajian akbar bersama tokoh agama karismatik, Gus Iqdam.
Acara yang digelar sehari setelah konser musik di lokasi yang sama ini, dibuka oleh Gus Iqdam dengan candaan khasnya yang langsung mengundang gelak tawa dari ribuan jemaah yang hadir.
”Kemarin Sabtu (12/4/225) ada konser, sekarang waktunya tobat bareng saya,” ujar Gus Iqdam yang langsung disambut tawa gembira para hadirin.
Dalam tausiyahnya, Gus Iqdam menjelaskan sejarah tradisi halalbihalal dan menekankan betapa pentingnya sikap saling memaafkan antar sesama.
Ia menyampaikan, ibadah seseorang, seberapapun hebatnya, seperti salat, puasa, zakat, dan amalan lainnya, dapat menjadi sia-sia jika tidak diiringi dengan sifat pemaaf dan keberanian untuk meminta maaf.
”Orang yang tidak mau memaafkan dan tidak bisa meminta maaf adalah orang yang akan merugi,” tegasnya di hadapan ribuan jamaah.
Gus Iqdam juga mengapresiasi kerukunan dan kebersamaan yang terlihat jelas di antara warga Kudus yang hadir dalam acara tersebut. Namun, ia mengingatkan agar persatuan ini terus dijaga, mengingat adanya pihak yang tidak menyukai persatuan umat manusia.
”Setan tidak suka melihat umat Islam rukun. Maka jangan beri celah. Kita harus terus menjaga persaudaraan ini,” pesannya.
Singgung Politik...
Dengan gaya penyampaian yang santai namun sarat makna, Gus Iqdam juga menyinggung perihal perbedaan pilihan politik yang kerap kali menjadi pemicu perpecahan di masyarakat.
"Apakah untuk datang ke sini ditanya Pak Bupati, siapa yang memilih beliau waktu pilkada? Tidak ada kan. Semuanya diterima. Ini bukti bahwa kita rukun, tanpa melihat latar belakang politik atau status,” kata Gus Iqdam.
Di sela-sela penyampaian tausiyah, lantunan selawat bergema dari atas panggung, diikuti dengan penuh kekhusyukan oleh ribuan jamaah yang hadir.
Mengakhiri pengajian akbar tersebut, Gus Iqdam memanjatkan doa agar seluruh warga Kudus senantiasa dilimpahi keberkahan, ketenteraman, dan kesejahteraan dalam kehidupan mereka.
Editor: Cholis Anwar