Para peserta tak hanya unjuk pesona, tetapi juga menyuarakan gagasan segar demi kemajuan pariwisata berbasis budaya, alam, dan ekonomi kreatif.
Salah satunya datang dari Zahwa Salsabil. Siswi kelas 11 SMK PGRI Kudus asal Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan itu mengaku termotivasi mengikuti ajang ini karena ingin menjadi role model bagi anak muda dalam mencintai budaya lokal.
”Sekarang sedikit sekali anak muda yang benar-benar cinta budaya. Saya ingin menunjukkan bahwa kecantikan lokal bisa jadi daya tarik global. Kita tetap bisa tampil menarik dan modern tanpa meninggalkan budaya Indonesia,” ujar Zahwa.
Zahwa mengusung ide workshop yang menggabungkan rias wajah tradisional, busana adat, hingga seni pertunjukan dalam satu paket edukatif dan atraktif.
Menurutnya, langkah itu penting agar generasi muda sadar akan pentingnya wisata kebudayaan dan tertarik untuk ikut melestarikannya.
Murianews, Kudus – Semangat generasi muda dalam memajukan sektor pariwisata Kabupaten Kudus tergambar dalam tahapan seleksi Duta Wisata Kudus 2025, di Aula Disbudpar Kudus, Rabu (30/4/2025).
Para peserta tak hanya unjuk pesona, tetapi juga menyuarakan gagasan segar demi kemajuan pariwisata berbasis budaya, alam, dan ekonomi kreatif.
Salah satunya datang dari Zahwa Salsabil. Siswi kelas 11 SMK PGRI Kudus asal Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan itu mengaku termotivasi mengikuti ajang ini karena ingin menjadi role model bagi anak muda dalam mencintai budaya lokal.
”Sekarang sedikit sekali anak muda yang benar-benar cinta budaya. Saya ingin menunjukkan bahwa kecantikan lokal bisa jadi daya tarik global. Kita tetap bisa tampil menarik dan modern tanpa meninggalkan budaya Indonesia,” ujar Zahwa.
Zahwa mengusung ide workshop yang menggabungkan rias wajah tradisional, busana adat, hingga seni pertunjukan dalam satu paket edukatif dan atraktif.
Menurutnya, langkah itu penting agar generasi muda sadar akan pentingnya wisata kebudayaan dan tertarik untuk ikut melestarikannya.
”Saya optimis, melalui pendekatan kreatif, anak muda bisa kembali mengenali dan bangga dengan warisan budayanya,” imbuhnya.
Sementara Itu...
Sementara itu, peserta lain, Rahma Indrianasari, membawa gagasan berbeda dengan fokus pada wisata alam dan UMKM. Ia melihat masih banyak potensi wisata alam di Kudus yang belum terkelola secara optimal.
”Banyak tempat wisata alam indah yang belum dikenal luas karena minim promosi, pengelolaan, dan perhatian terhadap kebersihan,” kata Siswi SMA 2 Kudus itu.
Rahma juga menyoroti pentingnya peran UMKM dalam mendukung sektor pariwisata. Ia menyayangkan masih adanya pelaku UMKM yang sepi pengunjung karena kalah bersaing dengan kafe dan tempat hiburan modern.
”Anak muda sekarang lebih tertarik ke tempat hits. Kalau dikemas menarik dan dipromosikan dengan baik, UMKM lokal bisa jadi destinasi wisata yang tak kalah keren,” ucapnya.
Editor: Zulkifli Fahmi