Sempat Viral, Kedung Gender Kudus Kembali Menyatu dengan Alam
Muhamad Fatkhul Huda
Senin, 5 Mei 2025 12:40:00
Murianews, Kudus – Tim Sakjose Murianews TV berkesempatan mengunjungi Kedung Gender, Minggu (27/4/2025). Wisata di Desa Dukuhwaringin, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah itu pernah viral.
Pada tahun 2020-2021, Kedung Gender menjadi salah satu jujugan favorit. Air terjun dan suasana yang masih asri menjadi daya tariknya.
Suasana itu pun seakan menghilang. Kedung Gender sunyi dari hiruk pikuk wisatawan. Bahkan di musim liburan atau hari libur sekalipun.
Kedung Gender pun seolah menyatu kembali dengan alam. Destinasi yang sempat viral itu pun tampil dengan ketenangan dan keaslian yang sulit ditemukan di tempat lain.
Di lokasi itu, masih tampak sisa-sisa masa kejayaannya, seperti papan nama lokasi, kursi kayu yang mulai lapuk, kamar mandi sederhana, dan jalan setapak yang dulunya ramai dilalui pengunjung.
Kini, hanya suara gemericik air dan nyanyian binatang liar yang menemani perjalanan menyusuri lokasi ini.
Perjalanan menuju air terjun Kedung Gender bukan tanpa tantangan. Dari tempat parkir di tepi jalan raya, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 1 sampai 2 kilometer melewati jalan setapak yang naik-turun.
Teman Setia...
Selama perjalanan, suara dedaunan yang bergesekan tertiup angin menjadi teman setia.
”Kita menuju Kedung Gender, Wisata yang dulu pernah viral,” ungkap Mas Adi Kribow, Sakjose Murianews TV saat berjalan menuju lokasi.
Sesampainya di air terjun yang tak begitu tinggi, Tim Sakjose langsung disambut hawa sejuk dan suasana tenang. Air yang mengalir jernih dan dingin menggoda siapa saja untuk membasuh kaki atau sekadar mencuci muka.
Potret Air Terjun Kedung Gender Kudus yang sekarang sepi pengunjung. (Murianews/Muhamad Fatkhul Huda)
Namun, sayangnya, Mas Adi Kribow mengungkapkan bahwa dirinya tidak dapat menikmati segarnya air Kedung Gender untuk mandi.
”Banyak sampah alam seperti bambu yang tersangkut di bebatuan. Cukup berbahaya kalau dipaksakan mandi,” ujar Kribow.
Meski begitu, dirinya tetap merasa senang. Ia berswafoto dan menikmati bekal makanan yang dibawa dari luar.
”Alam memberikan ketenangan yang tidak bisa dibeli. Tempat ini cocok untuk yang ingin menjauh dari keramaian,” tambahnya.
Wisata Alam...
Kedung Gender adalah contoh nyata bagaimana wisata alam akan selalu mengikuti irama alam itu sendiri. Saat ramai ia meriah, saat sepi ia tetap lestari. Biarlah alam berbicara dengan caranya sendiri, dan kita sebagai penikmatnya cukup datang, menghargai, dan menjaga.
Untuk menyaksikan bagaimana aksi Mas Adi Kribow menikmati wisata alam Kedung Gender, pembaca setia bisa klik di tautan ini atau mengunjungi kanal YouTube Murianews TV.
Editor: Zulkifli Fahmi



