Dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Pemkab Kudus 2025. Perbaikan jalan rusak di empat ruas ini menjadi prioritas mengingat kondisi jalan yang rusak parah dan membahayakan pengguna.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Kudus Harry Wibowo menjelaskan, Jalan Sunan Kudus akan mendapat alokasi perbaikan sebanyak Rp 2 miliar.
”Jalan ini perlu diperbaiki lagi akibat adanya perbedaan ketinggian setelah proyek drainase,” katanya Senin (6/5/2025).
Selanjutnya untuk ruas jalan Bonajar Puyoh–Soco dialokasikan Rp 1,150 miliar karena memang kondisinya sudah rusak.
”Jalan Pladen–Jawik yang dialokasikan Rp 600 juta karena sering tergenang air, dan Jalan Sidorekso–Banget senilai Rp 850 juta sebelumnya terdampak banjir,” ujar rincinya.
Murianews, Kudus – Pemkab Kudus, Jawa Tengah segera memperbaiki empat ruas jalan rusak pada tahun 2025 dengan anggaran sebesar Rp 4,6 miliar.
Dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Pemkab Kudus 2025. Perbaikan jalan rusak di empat ruas ini menjadi prioritas mengingat kondisi jalan yang rusak parah dan membahayakan pengguna.
Adapun empat ruas jalan tersebut yakni di Jalan Sunan Kudus, Jalan Bonajar Puyoh–Soco, Jalan Pladen–Jawik dan Jalan Sidorekso–Banget.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Kudus Harry Wibowo menjelaskan, Jalan Sunan Kudus akan mendapat alokasi perbaikan sebanyak Rp 2 miliar.
”Jalan ini perlu diperbaiki lagi akibat adanya perbedaan ketinggian setelah proyek drainase,” katanya Senin (6/5/2025).
Selanjutnya untuk ruas jalan Bonajar Puyoh–Soco dialokasikan Rp 1,150 miliar karena memang kondisinya sudah rusak.
”Jalan Pladen–Jawik yang dialokasikan Rp 600 juta karena sering tergenang air, dan Jalan Sidorekso–Banget senilai Rp 850 juta sebelumnya terdampak banjir,” ujar rincinya.
Ada 42 titik...
Menurut Harry, awalnya terdapat 42 titik jalan yang diajukan untuk perbaikan. Namun, hanya empat yang diterima karena terjadi refocusing anggaran DBHCHT.
Sebagian dana dialihkan untuk menyelesaikan pembangunan Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) yang sebelumnya sempat terhenti akibat kendala. Proyek SIHT ditargetkan harus sudah beroperasi pada 2026 mendatang.
”Untuk titik jalan lainnya, kami hanya bisa melakukan perawatan ringan dengan dana rutin dari APBD, seperti penambalan. Kami berharap masyarakat bersabar karena proses pengerjaan akan dilakukan secara bertahap sesuai alokasi anggaran yang tersedia,” tambahnya.
Perbaikan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan serta memperlancar mobilitas masyarakat di Kabupaten Kudus.
Editor: Anggara Jiwandhana
