Saat ini, banjir di Kudus dapat bertahan hingga sehari semalam. Namun, dengan adanya kolam retensi, diharapkan durasi genangan bisa berkurang hanya menjadi beberapa jam hingga satu hari.
”Dua aspek yang bisa kita tekan adalah durasi dan tinggi genangan. Itu akan sangat membantu aktivitas warga serta mengurangi kerusakan di sektor pertanian dan infrastruktur,” tambahnya.
Menurut Harry, pembangunan kolam retensi ini juga merupakan bagian dari instruksi langsung Bupati Kudus, Samani Intakoris, agar seluruh jajaran lebih intens berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lintas sektor, termasuk pemerintah pusat dan masyarakat sekitar lokasi pembangunan.
”Pak Bupati sangat mendorong agar proyek ini bisa segera terealisasi. Kami harap proses pengajuan ke Dirjen SDA bisa segera disetujui, agar bisa mulai pelaksanaan fisik dengan segera,” pungkasnya.
Murianews, Kudus – Pemkab Kudus, Jawa Tengah mengusulkan pembangunan empat kolam retensi baru di sejumlah titik di wilayah Kudus.
Pembangunan empat kolam retensi baru ini, dirasa masih sangat perlu guna mengatasi persoalan banjir secara menyeluruh di Kudus.
Plt Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo menyampaikan, usulan ini telah diajukan ke Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian PUPR.
Adapun empat lokasi yang diusulkan masing-masing berada di Desa Setrokalangan dan Banget di Kecamatan Kaliwungu. Serta Desa Gondoharum dan Bulungcangkring di Kecamatan Jekulo.
Keempat titik ini dipilih berdasarkan kajian teknis dan historis wilayah yang kerap mengalami genangan saat musim hujan. Sehingga menyebabkan Banjir Kudus.
”Dengan pembangunan empat kolam retensi ini, kami harap bisa mereduksi sekitar 40 hingga 50 persen genangan yang selama ini menjadi persoalan utama warga Kudus,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Harry menjelaskan, kolam retensi Kudus yang berencana dibangun akan berfungsi menahan air sementara sehingga aliran tidak langsung masuk ke pemukiman warga.
Kurangi durasi dan genangan...
Saat ini, banjir di Kudus dapat bertahan hingga sehari semalam. Namun, dengan adanya kolam retensi, diharapkan durasi genangan bisa berkurang hanya menjadi beberapa jam hingga satu hari.
”Dua aspek yang bisa kita tekan adalah durasi dan tinggi genangan. Itu akan sangat membantu aktivitas warga serta mengurangi kerusakan di sektor pertanian dan infrastruktur,” tambahnya.
Menurut Harry, pembangunan kolam retensi ini juga merupakan bagian dari instruksi langsung Bupati Kudus, Samani Intakoris, agar seluruh jajaran lebih intens berkoordinasi dan berkolaborasi dengan lintas sektor, termasuk pemerintah pusat dan masyarakat sekitar lokasi pembangunan.
Banjir Kudus diketahui berdampak luas pada berbagai sektor, mulai dari pertanian, transportasi, hingga aktivitas ekonomi warga. Oleh karena itu, pembangunan kolam retensi menjadi salah satu solusi jangka menengah yang dianggap realistis dan berkelanjutan.
”Pak Bupati sangat mendorong agar proyek ini bisa segera terealisasi. Kami harap proses pengajuan ke Dirjen SDA bisa segera disetujui, agar bisa mulai pelaksanaan fisik dengan segera,” pungkasnya.
Editor: AnggaraJiwandhana