Usai memimpin pelantikan, Ketua DPP APINDO Jateng Frans Kongi menekankan pentingnya sinergi dan semangan optimisme menghadapi dinamika ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih.
Menurutnya, kondisi itu dipengaruhi berbagai faktor, termasuk menurunnya daya beli masyarakat, pengurangan belanja pemerintah, dan sikap wait and see investor terhadap pemerintahan baru, serta gejolak perdagangan global.
”Kondisi ini tentu bukan tantangan ringan, tapi kita sebagai pengusaha tidak boleh kehilangan semangat. Kita adalah pengusaha pejuang yang mewarisi semangat 45. Situasi boleh naik turun, tapi semangat kita harus tetap stabil,” ujarnya.
Ia mengatakan dunia usaha tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan kolaborasi kuat dengan semua pemangku kepentingan.
”Perlu dibuat perencanaan kerja yang betul-betul mengena. Tingkatkan kerja sama dengan stakeholder, karena hanya dengan sinergi kita bisa keluar dari tekanan ini,” jelasnya.
Murianews, Kudus – Pengurus DPK APINDO Kudus periode 2024-2029 resmi dilantik, Rabu (21/5/2025). Prosesi itu berlangsung di Pendapa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Usai memimpin pelantikan, Ketua DPP APINDO Jateng Frans Kongi menekankan pentingnya sinergi dan semangan optimisme menghadapi dinamika ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih.
Di hadapan para pengurus baru DPK APINDO Kudus, Frans mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi nasional saat ini masih di angka 4,8 persen. Angka itu lebih rendah dibanding tahun sebelumnya dan masih jauh dari target pusat sebesar 8 persen.
Menurutnya, kondisi itu dipengaruhi berbagai faktor, termasuk menurunnya daya beli masyarakat, pengurangan belanja pemerintah, dan sikap wait and see investor terhadap pemerintahan baru, serta gejolak perdagangan global.
”Kondisi ini tentu bukan tantangan ringan, tapi kita sebagai pengusaha tidak boleh kehilangan semangat. Kita adalah pengusaha pejuang yang mewarisi semangat 45. Situasi boleh naik turun, tapi semangat kita harus tetap stabil,” ujarnya.
Ia mengatakan dunia usaha tidak bisa berdiri sendiri dan membutuhkan kolaborasi kuat dengan semua pemangku kepentingan.
”Perlu dibuat perencanaan kerja yang betul-betul mengena. Tingkatkan kerja sama dengan stakeholder, karena hanya dengan sinergi kita bisa keluar dari tekanan ini,” jelasnya.
Buruh Mitra Strategis...
Frans juga menekankan pentingnya memperlakukan buruh sebagai mitra strategis.
”Tanpa buruh, kita sebagai pengusaha akan kesulitan. Kita harus jalan bareng dengan pemerintah dan para pekerja agar tujuan bersama membangun negeri bisa tercapai,” tambahnya.
Lebih lanjut, Frans menggarisbawahi pentingnya pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan, sertifikasi, dan peningkatan kompetensi sebagai salah satu program prioritas Apindo ke depan.
Ia berharap kepengurusan baru APINDO Kudus mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi penggerak ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.
”Ini adalah amanah besar untuk APINDO Kudus. Dengan kerja keras dan semangat kolaboratif, saya doakan segala program ke depan berjalan sukses dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Kudus,” pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi
