Ia berharap, aksi demonstrasi tidak berlarut-larut sehingga tidak ada kenaikan harga komoditas pangan lagi. Baginya seorang pedagang, kenaikan harga komoditas pangan sangat berdampak bagi perputaran ekonomi di pasar.
Murianews, Kudus – Demonstrasi yang dilakukan oleh sopir truk terakit penolakan aturan Over Dimension dan Over Load (ODOL) belakangan ini berdampak pada sektor pangan di Kabupaten Kudus.
Salah satu pedagang di Pasar Bitingan Wiji Lestari mengungkapkan, beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga. Ia menilai, kenaikan ini bermuara dari aksi demonstrasi ODOL para sopir truk tersebut.
”Ada yang naik harganya. Paling signifikan pada tiga hari berturut-turut saat ada demo besar para sopir,” ujarnya, Senin (23/6/2025).
Ia menyampaikan, komoditas yang signifikan mengalami kenaikan saat itu adalah sayur-sayuran yang berasal dari luar kota. Selama demo ODOL berlangsung, komoditas melonjak harga jualnya di pasaran.
Lebih lanjut, ia menyebut, harga cabai merah yang semula Rp 20 ribu per kilogram menjadi Rp 35 ribu. Kenaikan signifikan juga dialami pada harga tomat.
”Tomat, itu awalnya cuma sekitar Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram sekarang bisa Rp 20 ribu lebih per kilogramnya. Kalau sayur-sayuran itu paling signifikan saat demo tiga hari itu, sangat terasa,” terangnya.
Sementara beberapa bahan pangan lain tidak mengalami kenaikan. Wiji menyebutkan, bawang putih maupun bawang merah harganya stabil baik ada demonstrasi maupun tidak.
Wiji menambahkan, saat memuncaknya demo ODOL beberapa hari lalu, daya beli masyarakat juga sedikit menurun karena lonjakan harga.
Berharap Tidak Ada Kenaikan Harga Lagi...
Ia berharap, aksi demonstrasi tidak berlarut-larut sehingga tidak ada kenaikan harga komoditas pangan lagi. Baginya seorang pedagang, kenaikan harga komoditas pangan sangat berdampak bagi perputaran ekonomi di pasar.
”Harapannya tidak ada demo lagi lah. Kalau yang di Semarang hari ini jadi demo ODOL maka bisa saja berdampak lagi pada kenaikan bahan pangan besok,” ungkapnya.
Editor: Dani Agus
