Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kudus pada Juli 2025 tercatat sebesar 108,73. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (Juli 2024–Juli 2025) berada di angka 2,63 persen.
Dengan kondisi ini, ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan stakeholder terkait terus diperkuat untuk menjaga daya beli masyarakat. Sehingga perekonomian di Kudus masih stabil dan tidak berdampak buruk bagi laju perekonomian di Kudus.
Murinews, Kudus – Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus (BPS Kudus) mencatat laju inflasi pada bulan Juli 2025 sebesar 0,12 persen. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 0,18 persen.
Kepala BPS Kudus, Eko Suharto menjelaskan, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi pada Juli adalah kelompok pendidikan, yang mencapai 0,06 persen. Disusul kelompok transportasi dengan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
”Peningkatan tarif pada sektor pendidikan cukup dominan karena bertepatan dengan awal tahun ajaran baru,” jelasnya saat konferensi pers, Senin (4/8/2025).
Selain itu, sejumlah komoditas juga turut mendorong terjadinya inflasi. Komoditas bawang merah memberikan andil terbesar, yakni mencapai sebesar 0,06 persen. Kemudian disusul cabai rawit dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,02 persen.
Namun, tidak semua harga komoditas mengalami kenaikan yang memicu inflasi. Sejumlah bahan pangan justru mengalami penurunan harga dan memberikan andil terhadap deflasi.
Komoditas tersebut antara lain bawang putih yang memberikan andil deflasi sebesar 0,04 persen, buncis 0,02 persen, gula pasir, jeruk, dan cabai merah masing-masing 0,01 persen.
”Ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa harga pangan naik, namun ada keseimbangan dari komoditas lain yang justru menurun. Ini membuat inflasi secara keseluruhan masih terkendali,” tambah Eko.
Indeks Harga...
Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kudus pada Juli 2025 tercatat sebesar 108,73. Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (Juli 2024–Juli 2025) berada di angka 2,63 persen.
Dengan kondisi ini, ia berharap sinergi antara pemerintah daerah dan stakeholder terkait terus diperkuat untuk menjaga daya beli masyarakat. Sehingga perekonomian di Kudus masih stabil dan tidak berdampak buruk bagi laju perekonomian di Kudus.
Editor: Budi Santoso