Kemudian pada masa tanam ketiga ini, Tholikan menyatakan, beberapa petani bisa melakukan penanam padi lagi. Masa tanam ketiga ini dapat berjalan karena dibantu oleh air sumur dalam.
”Di desa ini ada empat sumur dalam yang memberi air untuk masa tanam ketiga, kalau tidak ada sumur itu, kami tidak bisa tanam lagi. Kalau masa tanam ketiga ini ada yang menanam padi lagi dan ada yang jagung, tergantung dari petaninya masing-masing,” terangnya.
Ia berharap, pemerintah selalu memperhatikan kesejahteraan petani dengan segala fasilitas dan kontrol harga yang bermanfaat bagi petani.
Murianews, Kudus – Petani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah lebih memilih menjual padi hasil panen kepada para pengepul dibandingkan ke Bulog.
Ketua Gapoktan Makmur Desa Banget, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Tholikan mengatakan, padi hasil panen di masa tanam kedua dibanderol dengan harga Rp 6.900 hingga Rp 7.200 per kilogram.
”Lebih tinggi dari pada yang diambil Bulog, jadi kami lebih memilih menjual ke pengepul, kami realistis mencari untung,” ungkapnya, Senin (11/8/2025).
Ia menyebutkan, pada masa tanam kedua di tahun ini sebenarnya belum memberikan hasil yang bagus. Dalam satu hektare, petani memperoleh padi seberat 4,5 hingga 5,5 ton.
Padahal seharusnya, dengan luasan satu hektar dapat menghasilkan padi sebanyak 7 hingga 8 ton.
”Ini disebabkan oleh hama tikus, jadi banyak tikusnya. Kami sudah antisipasi tapi masih tetap dirusak tikus. Banyak sekali tikusnya, bahkan ada yang cuma panen dapatnya 2 ton dalam sehektare,” ungkapnya.
Namun, demikian pihaknya sudah merasa bahagia karena harga jual lebih memuaskan pada waktu ini. Hal itu dapat mendongkrak pendapatan para petani sehingga dapat memutar kembali siklus pertaniannya.
Masa tanam ketiga...
Kemudian pada masa tanam ketiga ini, Tholikan menyatakan, beberapa petani bisa melakukan penanam padi lagi. Masa tanam ketiga ini dapat berjalan karena dibantu oleh air sumur dalam.
”Di desa ini ada empat sumur dalam yang memberi air untuk masa tanam ketiga, kalau tidak ada sumur itu, kami tidak bisa tanam lagi. Kalau masa tanam ketiga ini ada yang menanam padi lagi dan ada yang jagung, tergantung dari petaninya masing-masing,” terangnya.
Ia berharap, pemerintah selalu memperhatikan kesejahteraan petani dengan segala fasilitas dan kontrol harga yang bermanfaat bagi petani.
Editor: Cholis Anwar