Selain mengamankan pelaku, polisi turut mengamankan barang bukti berupa pakaian, senjata tajam, hingga sepeda motor yang digunakan untuk kabur.
Pada kasus ini, polisi telah memeriksa paling tidak 6 orang saksi yang merupakan orang terdekat tersangka.
Atas perbuatannya kedua pelaku dijerat dengan pasal 338 atau 170 KUHP karena diduga melakukan pembuhan atau melakukan kekerasan di depan umum sehingga menyebabkan kematian. Baik AA maupun RP terancam hukuman 15 tahun penjara.
Murianews, Kudus — Dua pelaku penusukan yang menyebabkan kakak beradik, DY dan DM, warga Kelurahan Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, meninggal dunia telah berhasil ditangkap.
Kedua pelaku yang berinisial AA dan RP, mengaku melakukan tindakan brutal tersebut secara spontan karena tersulut emosi.
Kasat reskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengatakan, pelaku menusuk korban DY dan DM secara spontan tanpa ada perencanaan sebelumnya. Kedua pelaku melancarkan aksinya dengan pisau.
”Dua pelaku mengaku ini dilakukan secara spontan karena tersulut emosi. Awalnya pelaku mengaku tidak ada niat untuk membunuh, hanya untuk melukai saja,” ujarnya, Rabu (24/9/2025)
Keduanya menghampiri kediaman korban pada Minggu (14/9)2025) sore. RP lalu merusak salah satu jendela rumah milik DM. Kemudian, DY keluar rumah sehingga terjadi perkelahian.
AA membacok DY dengan senjata tajam berulang kali hingga mengenai dada kirinya. R juga ikut membacok DY dengan parang hingga mengenai kepala dan punggung.
Tak berhenti di situ, kedua pelaku melanjutkan aksinya, kali ini DM yang menjadi sasaran pembacokan sehingga mendapatkan luka serius. Akibat luka yang diderita, kedua korban harus meregang nyawa.
”Setelah itu pelaku melarikan diri, tapi berhasil ditangkap di daerah NTB sepekan setelah kejadian,” terangnya.
Amankan barang bukti...
Selain mengamankan pelaku, polisi turut mengamankan barang bukti berupa pakaian, senjata tajam, hingga sepeda motor yang digunakan untuk kabur.
Pada kasus ini, polisi telah memeriksa paling tidak 6 orang saksi yang merupakan orang terdekat tersangka.
Atas perbuatannya kedua pelaku dijerat dengan pasal 338 atau 170 KUHP karena diduga melakukan pembuhan atau melakukan kekerasan di depan umum sehingga menyebabkan kematian. Baik AA maupun RP terancam hukuman 15 tahun penjara.
Editor: Cholis Anwar
