”Kami ingin membangun ekosistem riset yang tidak sekadar mengikuti arus teknologi global, tetapi juga memberi makna lokal yang relevan dengan masyarakat,” imbuhnya.
SNATIF 2025 diikuti oleh sekitar 150 peserta luring dan lebih dari 200 peserta daring melalui Zoom Meeting. Panitia menerima 52 artikel ilmiah dari berbagai perguruan tinggi, yang dipresentasikan dalam sesi paralel.
Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor III UMK, serta menghadirkan dua narasumber utama.
Yakni, Prof Pulung Nurtantio Andono dari Universitas Dian Nuswantoro dan Prof Fathul Wahid dari Universitas Islam Indonesia, yang membahas potensi Digital Twin dalam pengembangan industri dan pendidikan.
”Semoga acara ini menjadi ruang inspiratif untuk menumbuhkan kolaborasi dalam riset dan pengembangan keilmuan lainnya,” tutupnya.
Murianews, Kudus – Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (UMK) menegaskan komitmennya terhadap pengembangan teknologi beretika melalui gelaran Seminar Nasional Teknologi dan Informatika (SNATIF) 2025.
Digital Twin dan relevansinya dengan kearifan lokal merupakan isu yang menjadi sorotan pada tahun ini.
Seminar dengan tema ”Navigasi Tantangan Digital Twin: Peran Kearifan Lokal dalam Multidisiplin Ilmu” digelar secara hybrid pada Selasa (29/10/2025).
Seminar yang dilangsungkan di Gedung J Fakultas Teknik UMK tersebut menghadirkan akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
Dekan Fakultas Teknik UMK Taufiq Hidayat menegaskan, Digital Twin menjadi salah satu topik penting yang perlu dikaji lebih dalam di era transformasi digital.
Menurutnya, konsep Digital Twin yakni representasi virtual dari objek atau sistem fisik telah merevolusi berbagai bidang ilmu, mulai dari teknik industri, arsitektur, transportasi, hingga sistem informasi.
Melalui simulasi digital yang akurat, teknologi ini memungkinkan proses perencanaan, pengawasan, dan evaluasi sistem dilakukan secara efisien dan presisi tinggi.
”Digital Twin membuka peluang besar untuk efisiensi dan inovasi dalam dunia industri maupun akademik. Namun, dalam konteks Indonesia, kemajuan teknologi ini perlu dipadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal agar tetap berpijak pada etika, budaya, dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Nilai-Nilai Kemanusiaan...
Taufiq menambahkan, Fakultas Teknik UMK berkomitmen menjadikan SNATIF sebagai ruang kolaborasi lintas disiplin yang tidak hanya menonjolkan aspek teknis, tetapi juga mengintegrasikan nilai kemanusiaan dan kultural.
”Kami ingin membangun ekosistem riset yang tidak sekadar mengikuti arus teknologi global, tetapi juga memberi makna lokal yang relevan dengan masyarakat,” imbuhnya.
SNATIF 2025 diikuti oleh sekitar 150 peserta luring dan lebih dari 200 peserta daring melalui Zoom Meeting. Panitia menerima 52 artikel ilmiah dari berbagai perguruan tinggi, yang dipresentasikan dalam sesi paralel.
Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor III UMK, serta menghadirkan dua narasumber utama.
Yakni, Prof Pulung Nurtantio Andono dari Universitas Dian Nuswantoro dan Prof Fathul Wahid dari Universitas Islam Indonesia, yang membahas potensi Digital Twin dalam pengembangan industri dan pendidikan.
Melalui seminar ini, Fakultas Teknik UMK menegaskan posisinya sebagai pelopor kajian teknologi yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
”Semoga acara ini menjadi ruang inspiratif untuk menumbuhkan kolaborasi dalam riset dan pengembangan keilmuan lainnya,” tutupnya.
Editor: Dani Agus