”Kami juga sudah melakukan normalisasi sungai sebagai bentuk pencegahan banjir dan bencana lainnya,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum mengumpulkan relawan dari 132 desa di Kudus untuk menjalin kolaborasi. Ia menyebutkan, ini merupakan kali pertama 132 desa di Kudus dikumpulkan dalam satu giat besar kesiapsiagaan.
”Semua unsur harus punya kemampuan penanganan bencana. 132 desa ini kita libatkan supaya mereka benar-benar bertanggung jawab di wilayah masing-masing dan berkolaborasi untuk menjaga Kudus,” katanya.
Latihan gabungan ini menjadi langkah konkret untuk memastikan setiap wilayah siap, sigap, dan saling mendukung jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Murianews, Kudus – BPBD Kudus, Jawa Tengah menggelar Latihan Gabungan Relawan Desa Tangguh Bencana (Destana) se-Kabupaten Kudus selama dua hari, Kamis-Jumat (20-21/11/2025), di area parkir Lapangan Bendung Logung.
Para peserta akan mendapatkan materi keterampilan baru untuk menghadapi dan menanggulangi bencana. Mulai dari animal rescue, water rescue, pemasangan tenda darurat, dapur umum, hingga pertolongan pertama.
Kegiatan yang melibatkan seluruh relawan Destana Kudus itu menjadi momentum penguatan kapasitas desa dalam menghadapi potensi bencana, terutama memasuki musim hujan.
Bupati Kudus Samani Intakoris menyampaikan, latihan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Ia menyampaikan, kolaborasi antara pemerintah kecamatan, relawan, hingga kelompok perempuan seperti Relawan Kartini merupakan bagian dari upaya bersama menjaga keselamatan masyarakat.
”Ini wujud dari kesiapsiagaan kita menghadapi bencana. Mari berdoa dan berharap agar Kudus aman dari bencana. Kalau pun banjir terjadi, semoga bisa cepat tertangani,” ujarnya.
Samani menyebut logistik dan sarpras kebencanaan telah dicek dan dinyatakan siap untuk merespon apabila terjadi bencana.
Tingkatkan kompetensi...
”Kami juga sudah melakukan normalisasi sungai sebagai bentuk pencegahan banjir dan bencana lainnya,” ujarnya.
Kalakhar BPBD Kudus, Eko Hari Djatmiko menekankan, kegiataan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan relawan tangguh bencana di Kudus.
Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum mengumpulkan relawan dari 132 desa di Kudus untuk menjalin kolaborasi. Ia menyebutkan, ini merupakan kali pertama 132 desa di Kudus dikumpulkan dalam satu giat besar kesiapsiagaan.
”Semua unsur harus punya kemampuan penanganan bencana. 132 desa ini kita libatkan supaya mereka benar-benar bertanggung jawab di wilayah masing-masing dan berkolaborasi untuk menjaga Kudus,” katanya.
Latihan gabungan ini menjadi langkah konkret untuk memastikan setiap wilayah siap, sigap, dan saling mendukung jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Editor: Anggara Jiwandhana