”Perpustakaan dan masjid ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Fungsinya harus hidup, sesuai dengan tujuan pendiriannya,” tegasnya.
Untuk menjawab tantangan rendahnya literasi nasional, Kemendikdasmen terus memperkuat berbagai program afirmasi, pelatihan guru, serta dukungan buku cetak maupun digital.
Kini, ribuan materi pembelajaran dapat diunduh secara gratis melalui platform Rumah Pendidikan.
”Kami ingin memastikan proses pembelajaran menjadi mendalam, reflektif, bermakna, dan tetap menyenangkan,” katanya.
Murianews, Kudus – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Prof Abdul Muti, meresmikan Masjid Hajjah Kartinah dan Perpustakaan Ahmad Djamjadi sebagai dua fasilitas baru pendukung layanan di SD Aisyiyah Multilingual Darussalam Kampus 2, di Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Jumat (21/11/2025).
Menteri Dikdasmen RI Abdul Muti menegaskan, pembangunan masjid dan perpustakaan bukan sekadar penambahan fasilitas fisik, tetapi bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
Perpustakaan Ahmad Djamjadi yang kini terisi hampir 4.000 buku berasal dari bantuan Balai Bahasa serta sumbangan pribadi berbagai pihak. Keberadaan perpustakaan ini, dirancang untuk memperkuat kemampuan literasi, tidak hanya bagi murid, tetapi juga masyarakat luas.
”Literasi kita memang masih rendah. UNESCO data rendahnya literasi orang Indonesia, perbandingannya dari 1.000 orang Indonesia, hanya satu yang punya budaya membaca. Ini tantangan serius yang harus kita jawab bersama,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Ia berharap perpustakaan tersebut menjadi ruang tumbuhnya budaya membaca yang lebih kuat, sekaligus pusat aktivitas belajar yang inklusif.
Masjid Hajjah Kartinah juga diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi ruang penguatan karakter, etika, serta pembiasaan nilai-nilai spiritual di lingkungan sekolah.
Prof Muti menekankan, peresmian dua fasilitas ini sejalan dengan Asta Cita ke-4 Presiden Prabowo, yaitu pembangunan manusia unggul melalui peningkatan kualitas layanan pendidikan.
Jawab tantangan...
”Perpustakaan dan masjid ini harus dimanfaatkan secara maksimal. Fungsinya harus hidup, sesuai dengan tujuan pendiriannya,” tegasnya.
Untuk menjawab tantangan rendahnya literasi nasional, Kemendikdasmen terus memperkuat berbagai program afirmasi, pelatihan guru, serta dukungan buku cetak maupun digital.
Kini, ribuan materi pembelajaran dapat diunduh secara gratis melalui platform Rumah Pendidikan.
”Kami ingin memastikan proses pembelajaran menjadi mendalam, reflektif, bermakna, dan tetap menyenangkan,” katanya.
Abdul Muti berharap fasilitas yang diresmikan tersebut mampu menjadi titik awal peningkatan kualitas pendidikan di Kudus, sekaligus mendorong SD Multilingual Kudus menjadi pusat literasi dan pembentukan karakter generasi yang kuat dan unggul.
Editor: Anggara Jiwandhana
