Pemerintah Dirikan 150 Tenda Darurat untuk Kegiatan Sekolah di Cianjur
Murianews
Sabtu, 31 Desember 2022 08:57:23
Kepala Bidang Bina Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Arifin mengatakan, 150 tenda sekolah itu dibangun di sejumlah lokasi yang tidak jauh dari bangunan sekolah.
”Siswa dan guru bisa melaukan kegiatan belajar mengajar di tenda itu untuk sementara waktu sambil menunggu pembangunan gedung sekolah selesai,” katanya, mengutip
Kompas.com, Sabtu (31/12/2022).
Baca: Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK, Diduga Selewengkan Bantuan GempaKarena kondisi tersebut, pihaknya pun kemudian menargetkan, sebelum pembelajaran semester genap dimulai, sebanyak 250 sekolah darurat untuk tingkat sekolah dasar sudah dibangun.
”Kegiatan KBM-nya tentu diatur dengan jumlah siswa dan waktu belajar yang disesuaikan dengan kondisi tenda,” ujar dia.
Arifin masih menunggu hasil kajian Kementerian PUPR mengenai sekolah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“Kalau dinyatakan masih layak akan kita fungsikan. Tapi kalau tidak, tentu tidak akan dipaksakan karena ini menyangkut keselamatan jiwa,” sebut Arifin.
Dari data yang dimiliki, sekolah dasar paling banyak terdampak dari total bangunan sekolah yang rusak sebanyak 701 unit.
Baca: Kafenta Peduli Cianjur, Berikan Bantuan Materiil dan Trauma HealingTak hanya merusak fisik bangunan, sambung dia, gempa juga merusak fasilitas sekolah, seperti komputer, mebel, perlengkapan perpustakaan, dan aset sekolah lainnya rusak.”Kalau estimasi kerugian materi dari keseluruhan infrastuktur pendidikan ini diperkirakan mencapai triliunan rupiah,” terangnya. Penulis: Cholis AnwarEditor: Cholis AnwarSumber: Kompas.com
Murianews, Cianjur – Pemerintah Kabupaten Cianjur telah mendirikan 150 tenda darurat yang secara khusus untuk kegiatan sekolah siswa. hal ini lantaran ada banyak gedung sekolah yang runtuh akibat gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo.
Kepala Bidang Bina Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Arifin mengatakan, 150 tenda sekolah itu dibangun di sejumlah lokasi yang tidak jauh dari bangunan sekolah.
”Siswa dan guru bisa melaukan kegiatan belajar mengajar di tenda itu untuk sementara waktu sambil menunggu pembangunan gedung sekolah selesai,” katanya, mengutip
Kompas.com, Sabtu (31/12/2022).
Baca: Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK, Diduga Selewengkan Bantuan Gempa
Karena kondisi tersebut, pihaknya pun kemudian menargetkan, sebelum pembelajaran semester genap dimulai, sebanyak 250 sekolah darurat untuk tingkat sekolah dasar sudah dibangun.
”Kegiatan KBM-nya tentu diatur dengan jumlah siswa dan waktu belajar yang disesuaikan dengan kondisi tenda,” ujar dia.
Arifin masih menunggu hasil kajian Kementerian PUPR mengenai sekolah yang mengalami kerusakan ringan hingga berat.
“Kalau dinyatakan masih layak akan kita fungsikan. Tapi kalau tidak, tentu tidak akan dipaksakan karena ini menyangkut keselamatan jiwa,” sebut Arifin.
Dari data yang dimiliki, sekolah dasar paling banyak terdampak dari total bangunan sekolah yang rusak sebanyak 701 unit.
Baca: Kafenta Peduli Cianjur, Berikan Bantuan Materiil dan Trauma Healing
Tak hanya merusak fisik bangunan, sambung dia, gempa juga merusak fasilitas sekolah, seperti komputer, mebel, perlengkapan perpustakaan, dan aset sekolah lainnya rusak.
”Kalau estimasi kerugian materi dari keseluruhan infrastuktur pendidikan ini diperkirakan mencapai triliunan rupiah,” terangnya.
Penulis: Cholis Anwar
Editor: Cholis Anwar
Sumber: Kompas.com