Mengenal Brigpol Ruli, Polwan Kudus Anggota Standby Force PBB
Murianews
Jumat, 17 Mei 2024 23:59:00
Murianews, Kudus — Nama Brigadir Polisi (Brigpol) Khoirulika Nur Harinda atau Brigpol Ruli mungkin sudah tak asing di lingkungan Polres Kudus. Polwan cantik yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kudus itu kini tengah berstatus standby force PBB atau pasukan cadangan PBB dari kalangan Polri.
Perempuan yang menginjak usia 27 tahun itu mengaku tak akan ragu saat tugas memanggil. Meski hanya sebagai pasukan cadangan, ia pun tahu betul harus siap ditugaskan kapan saja dan di mana saja saat tugas memanggil. Termasuk di tempat yang rawan konflik.
”Sebagai standby force PBB, saya siap ditugaskan di mana pun saat dipanggil nanti,” katanya kepada Murianews.com, Jumat (17/5/2024).
Polwan asal Kaliwungu, Kudus yang mengawali karir di Sekolah Polisi Nasional (SPN) Purwokerto pada tahun 2014 silam itupun mengaku sudah bercita-citanya menjadi polisi sejak berada di bangku sekolah.
Keinginan itu, berawal dari kegemarannya di organisasi Pramuka. Dari situ Brigpol Ruli pun mantapkan hati untuk menjadi seorang abdi negara di kepolisian. Begitu lulus SMA, ia mencoba peruntungan untuk masuk kepolisian.
”Saat itu, di tahun 2014, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang menjabat sebagai presiden, ada program untuk menambah jumlah rekrutmen polwan. Satu polsek dua polwan. Jadi pada tahun 2014, ada sekitar 7.000 polwan yang direkrut. Alhamdulillah lolos,” ungkapnya.
Meski sempat tertatih-tatih dalam menjalani pendidikan selama di SPN Purwokerto, ia akhirnya berhasil lulus. Pengalamannya selama di organisasi kepramukaan membuatnya menjadi lebih terbiasa dengan gambaran dunia kedinasan.
”Banyak belajar sejak di pramuka SMA, jadi tidak kaget dengan pendidikan di kedinasan,” kata Ruli.
Tak heran, dalam one-shot (sekali coba), Ruli berhasil lolos seleksi polisi dan diterima di SPN Purwokerto. Selama delapan tahun ini, Ruli menjadi anggota PPA Satreskim Kudus dan telah menangani beberapa kasus dengan perhatian khusus. Seperti tindak KDRT, ataupun atensi tentang perbuatan seksual yang terjadi di Kabupaten Kudus.
Ruli menambahkan, meskipun telah menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil, ia tetap ingin terus berproses mengembangkan pengetahuannya dalam bidang hukum. Setelah beberapa bulan lulus dari SPN, Ruli segera lanjut S1 Hukum di Universitas Muria Kudus dengan mengambil kelas karyawan.
Kemudian lanjut S2 Hukum di Universitas Sultan Agung. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan lah yang membawanya pada titik ini.
Ia berpesan, perlu adanya kemampuan manajemen waktu dan pekerjaan yang baik supaya kita bisa lebih menikmati pekerjaan yang digeluti saat ini. Sebab, untuk mencapai apa yang diimpikan, perlu adanya sinergitas dalam banyak hal.
Reporter: Annisa Rizky Madina
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus — Nama Brigadir Polisi (Brigpol) Khoirulika Nur Harinda atau Brigpol Ruli mungkin sudah tak asing di lingkungan Polres Kudus. Polwan cantik yang bertugas di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kudus itu kini tengah berstatus standby force PBB atau pasukan cadangan PBB dari kalangan Polri.
Perempuan yang menginjak usia 27 tahun itu mengaku tak akan ragu saat tugas memanggil. Meski hanya sebagai pasukan cadangan, ia pun tahu betul harus siap ditugaskan kapan saja dan di mana saja saat tugas memanggil. Termasuk di tempat yang rawan konflik.
”Sebagai standby force PBB, saya siap ditugaskan di mana pun saat dipanggil nanti,” katanya kepada Murianews.com, Jumat (17/5/2024).
Polwan asal Kaliwungu, Kudus yang mengawali karir di Sekolah Polisi Nasional (SPN) Purwokerto pada tahun 2014 silam itupun mengaku sudah bercita-citanya menjadi polisi sejak berada di bangku sekolah.
Keinginan itu, berawal dari kegemarannya di organisasi Pramuka. Dari situ Brigpol Ruli pun mantapkan hati untuk menjadi seorang abdi negara di kepolisian. Begitu lulus SMA, ia mencoba peruntungan untuk masuk kepolisian.
”Saat itu, di tahun 2014, Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang menjabat sebagai presiden, ada program untuk menambah jumlah rekrutmen polwan. Satu polsek dua polwan. Jadi pada tahun 2014, ada sekitar 7.000 polwan yang direkrut. Alhamdulillah lolos,” ungkapnya.
Meski sempat tertatih-tatih dalam menjalani pendidikan selama di SPN Purwokerto, ia akhirnya berhasil lulus. Pengalamannya selama di organisasi kepramukaan membuatnya menjadi lebih terbiasa dengan gambaran dunia kedinasan.
”Banyak belajar sejak di pramuka SMA, jadi tidak kaget dengan pendidikan di kedinasan,” kata Ruli.
Tak heran, dalam one-shot (sekali coba), Ruli berhasil lolos seleksi polisi dan diterima di SPN Purwokerto. Selama delapan tahun ini, Ruli menjadi anggota PPA Satreskim Kudus dan telah menangani beberapa kasus dengan perhatian khusus. Seperti tindak KDRT, ataupun atensi tentang perbuatan seksual yang terjadi di Kabupaten Kudus.
Ruli menambahkan, meskipun telah menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil, ia tetap ingin terus berproses mengembangkan pengetahuannya dalam bidang hukum. Setelah beberapa bulan lulus dari SPN, Ruli segera lanjut S1 Hukum di Universitas Muria Kudus dengan mengambil kelas karyawan.
Kemudian lanjut S2 Hukum di Universitas Sultan Agung. Kecintaannya pada ilmu pengetahuan lah yang membawanya pada titik ini.
Ia berpesan, perlu adanya kemampuan manajemen waktu dan pekerjaan yang baik supaya kita bisa lebih menikmati pekerjaan yang digeluti saat ini. Sebab, untuk mencapai apa yang diimpikan, perlu adanya sinergitas dalam banyak hal.
Reporter: Annisa Rizky Madina
Editor: Supriyadi