Kamis, 20 November 2025



Peningkatan Keterampilan

Untuk menekan angka pengangguran di Kota Jayapura, Dinas Tenaga Kerja setempat terus melakukan berbagai pelatihan untuk menyiapkan sumber daya manusia terampil yang siap kerja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura Djoni Naa mengatakan sebelum melakukan pelatihan, pihaknya mengidentifikasi kebutuhan pasar kerja guna mengetahui peluang kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

Hal itu dilakukan supaya pelatihan keterampilan disesuaikan dengan anggaran, dan yang terpenting, setelah pelatihan peserta bisa langsung ditempatkan ke tempat kerja.

Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura juga menyusun perencanaan kerja sektor mikro yang melibatkan beberapa perusahaan jasa perdagangan dan sektor industri. Selain itu, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga dilibatkan di dalamnya.

Cara tersebut untuk menyusun dan menganalisis kebutuhan pasar kerja dari sektor mikro dan makro. Untuk sektor makro dilakukan kemampuan analisis kebutuhan pasar kerja dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Jayapura terkait. Ada 11 sektor, antara lain, meliputi perdagangan, pariwisata, perkebunan, pertanian, perhubungan, informasi, dan komunikasi.

”Dari sisi itu kami melihat kebutuhan tenaga  kerja yang diminta perusahaan saat ini, seperti tenaga sekuriti (satpam),” katanya.

Selama tiga tahun berturut-turut, Dinas Tenaga Kerja Kota Jayapura sudah melakukan pelatihan sekuriti dan semua peserta (lebih dari 200 orang) sudah terserap di dunia kerja, seperti ke Wamena, Papua Pegunungan, Merauke, Papua Selatan, dan di luar Papua.

Pelatihan keterampilan yang kedua di bidang otomotif, khususnya untuk kendaraan alat berat dan kendaraan ringan sepeda motor untuk usaha bengkel.

Dalam pelatihan itu dilakukan langsung uji kompetensi agar pencari kerja dapat memiliki sertifikat standar nasional sehingga bisa dipakai di dunia kerja, tidak hanya di Kota Jayapura tetapi di luar Provinsi Papua.

Ke depan, pihaknya berencana melakukan pelatihan kerja di sektor jasa perhotelan. Hal tersebut berkaitan dengan pembangunan di Kota Jayapura yang semakin pesat sehingga membutuhkan tenaga terdidik di sektor perhotelan dan restoran.

Upaya menekan angka pengangguran, seperti pelatihan, terus dilakukan agar para pencari kerja tidak hanya berpikir untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN), karena di Papua sesungguhnya banyak lapangan kerja, baik di sektor formal maupun informal.

Saat ini angka pengangguran di Kota Jayapura mengalami penurunan dengan adanya pemekaran DOB di Papua. Hal tersebut dilihat dari angka pengurusan kartu kuning di Disnaker setempat, yang setiap tahun mengalami penurunan

Pencari kerja yang mengurus kartu AK1 hingga Juli 2024 sebanyak 500 kartu. Jumlah ini bisa berkurang, sebab ada pengangkatan ASN ke daerah otonomi baru dan juga pengiriman tenaga kerja sekuriti ke provinsi lain di Tanah Papua.

Angka pengangguran di Kota Jayapura sebelum ada pemekaran DOB sebanyak 12-13 ribu orang, namun pada 2023 atau pasca-DOB turun menjadi 10.500 orang.

Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Disnaker sampai dengan Desember 2023 tercatat 10.173 orang, terdiri atas orang asli Papua 5.282 orang dan non-Papua 4.891 orang

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler