Jumat, 21 November 2025

Murianews, Korea SelatanYouth Break the Boundaries (YBB) berhasil menyelenggarakan Korea Youth Summit 2025 di Seoul, Korea Selatan, yang berlangsung dari 30 Juni hingga 3 Juli 2025.

Forum pemuda global ini menarik delegasi dari 15 negara dan mengangkat tema ”Living Culture, Lasting Legacy” dalam program empat hari tiga malam yang intens.

Kegiatan ini berfungsi sebagai wadah penting untuk kolaborasi antar pemuda, eksplorasi isu-isu global, dan penguatan pemahaman budaya.

Rangkaian acara meliputi simposium, workshop, dan proyek sosial yang semuanya selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Delegasi yang hadir berasal dari beragam negara, termasuk Indonesia, Bangladesh, Filipina, Kazakhstan, Meksiko, Mongolia, Selandia Baru, Oman, Rwanda, Tanzania, Timor Leste, Uzbekistan, Kenya, Belarus, dan Taiwan.

Keberagaman latar belakang ini secara signifikan memperkaya pertukaran budaya dan diskusi global yang terjalin. Melalui presentasi budaya, diskusi internasional, dan kegiatan kelompok, forum ini berhasil menciptakan ruang interaksi yang positif dan penuh semangat.

Selama empat hari, peserta mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang untuk memperluas wawasan dan keterampilan mereka, yakni tour kota untuk mengenal budaya dan sejarah Korea.

Kemudian simposium internasional bersama para pembicara professional, presentasi proyek kelompok terkait budaya dan keberlanjutan.

Pertukaran Budaya...

Kegoiatan lainnya adalah sesi pertukaran budaya dan networking antar negara, serta malam penghargaan resmi untuk delegasi terbaik.

Meldi Latifah, salah satu panitia Korea Youth Summit 2025 mengatakan, program ini sangat relevan bagi pemuda untuk terus mendukung kemajuan budaya.  

”Program ini bukan hanya ajang pertemuan. Tapi ajakan bagi generasi muda untuk menjaga budaya sekaligus berpikir global,” kata Latifah, Kamis (3/7/2025).

Empat pembicara berpengaruh turut hadir untuk memberikan inspirasi, yakkni  Jooeun Kim, Mahasiswa Magister di Ewha Womans University dengan spesialisasi Kerja Sama Pembangunan.

Kemudian Jihye Lee, tokoh advokasi budaya global yang aktif di UNESCO dan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.

Selanjutnya Dong Chan Kim, Direktur Eksekutif Global Peace Youth Korea, membawakan materi soal kepemimpinan berbasis nilai.

Terakhir Youngjo Choi, CEO Study Korea News Inc. dan Presiden Sejong International Center, berbicara soal diplomasi budaya dan pemuda internasional.

Selain pengalaman budaya dan pengetahuan global, para peserta pulang dengan jejaring internasional yang lebih luas, skill kepemimpinan yang terasah, dan semangat baru untuk terus bergerak di komunitas mereka masing-masing.

Korea Youth Summit 2025 diharapkan dapat meninggalkan warisan yang langgeng bagi para pemimpin muda di seluruh dunia.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler