Di samping memberikan kesempatan bagi peserta muslim guna menunaikan ibadah, momen itu juga dimanfaatkan untuk mengenal komunitas muslim di Korea Selatan secara langsung.
Masjid di Kawasan Itaewon, Yongsan-gu itu merupakan masjid terbesar dan tertua di Korea Selatan. Tempat ibadah untuk umat Islam tersebut dibangun pada 1974 dan resmi dibuka 1976.
Menara masjid yang ikonik bertuliskan kaligrafi Arab “Allahu Akbar” menjadi penanda spiritualitas di tengah hiruk-pikuk kota modern Seoul.
Pendamping peserta dari MAN 2 Kota Malang, Yoga Ahmad Thohir menyampaikan tur ke Masjid Raya Seoul menjadi momen yang paling disyukuri.
Sebab, semua peserta muslim delegasi Korea Youth Summit 2025 diberi waktu khusus untuk menunaikan ibadah dan salat di masjid yang juga dikenal Masjid Itaewon.
”Korea Selatan bukan hanya tentang K-Pop, K-Drama, street food Myeongdong, atau Pulau Jeju, tetapi juga memiliki permata tersembunyi seperti Masjid Raya Seoul dan komunitas Muslimnya. Saya sangat bersyukur bisa membawa para delegasi untuk merasakan sisi lain dari Korea Selatan yang modern,” katanya.
Menurutnya, Masjid Raya Seoul tak sekadar tempat beribadah, namun juga menjadi pusat komunitas muslim di Seoul. Masjid tersebut juga terbuka bagi pengunjung muslim maupun non-muslim.
Murianews, Seoul – Delegasi Korea Youth Summit 2025 menyempatkan mengunjungi Masjid Raya Seoul, Seoul Central Mosque. Agend itu menjadi salah satu momen yang sangat berarti.
Di samping memberikan kesempatan bagi peserta muslim guna menunaikan ibadah, momen itu juga dimanfaatkan untuk mengenal komunitas muslim di Korea Selatan secara langsung.
Masjid di Kawasan Itaewon, Yongsan-gu itu merupakan masjid terbesar dan tertua di Korea Selatan. Tempat ibadah untuk umat Islam tersebut dibangun pada 1974 dan resmi dibuka 1976.
Menara masjid yang ikonik bertuliskan kaligrafi Arab “Allahu Akbar” menjadi penanda spiritualitas di tengah hiruk-pikuk kota modern Seoul.
Pendamping peserta dari MAN 2 Kota Malang, Yoga Ahmad Thohir menyampaikan tur ke Masjid Raya Seoul menjadi momen yang paling disyukuri.
Sebab, semua peserta muslim delegasi Korea Youth Summit 2025 diberi waktu khusus untuk menunaikan ibadah dan salat di masjid yang juga dikenal Masjid Itaewon.
”Korea Selatan bukan hanya tentang K-Pop, K-Drama, street food Myeongdong, atau Pulau Jeju, tetapi juga memiliki permata tersembunyi seperti Masjid Raya Seoul dan komunitas Muslimnya. Saya sangat bersyukur bisa membawa para delegasi untuk merasakan sisi lain dari Korea Selatan yang modern,” katanya.
Menurutnya, Masjid Raya Seoul tak sekadar tempat beribadah, namun juga menjadi pusat komunitas muslim di Seoul. Masjid tersebut juga terbuka bagi pengunjung muslim maupun non-muslim.
Rujukan Penting...
Di dalam kompleks ini juga terdapat Prince Sultan Islamic School serta pusat makanan halal yang menjadi rujukan penting bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.
Kunjungan ini memperkaya wawasan peserta summit akan keberagaman agama dan menjadi ruang untuk menunaikan ibadah sekaligus mengenal harmoni lintas budaya di negeri minoritas Muslim.
Kegiatan Korea Youth Summit 2025 sendiri sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman dan kolaborasi lintas budaya.
Fasilitas kepada peserta Muslim untuk tetap menjalankan ibadah di tengah padatnya jadwal menjadi bentuk nyata dari komitmen terhadap program yang inklusif dan menghormati semua keyakinan.
”Terima kasih kepada panitia Korea Youth Summit 2025 yang telah memungkinkan kunjungan ini terjadi,” tutup Yoga.
Dari iman hingga dialog, dari doa hingga aksi, Korea Youth Summit 2025 membangun jembatan budaya dan menciptakan ruang bagi semua suara untuk didengar.