Tak terkecuali di Kabupaten Blora. Sejumlah tradisi lebaran masih terus dilakukan di sana. Sebagaimana daerah lain, tradisi lebaran di Blora dilakukan untuk mempererat silaturahmi pada keluarga, kerabat, maupun tetangga.
Berikut ini macam-macam tradisi Lebaran yang biasa dilakukan masyarakat Blora.
Pada tradisi ini, nyekar biasanya identik dengan kirim doa di makam para leluhur, keluarga atau saudara. biasanya masyarakat Blora melakukan "Nyekar" sehari sebelum lebaran atau puasa terakhir. Selain nyekar biasanya juga dilakukan bersih bersih makam terlebih dahulu.
Acara halalbihalal menjadi tradisi yang tidak terpisahkan saat lebaran. Hal ini identik dengan saling memaafkan agar semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.
Halalbihalal juga merupakan satu di antara kegiatan silaturahmi saat lebaran. Pada momen ini kerap dilakukan tradisi sungkem.
Sungkeman adalah sebuah prosesi adat yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya lebih muda kepada orang yang lebih tua dengan tujuan sebagai bentuk penghormatan ataupun sebagai bentuk permintaan maaf.
Saat Lebaran, ada hidangan khas yaitu ketupat. Dalam istilah Jawa, ketupat diartikan dengan 'ngaku lepat' alias mengaku kesalahan.Ketupat biasanya juga disajikan bersama lauk atau makanan bersantan seperti opor ayam sayur gori maupun sayur bersantan lainnya.
Tunjangan Hari Raya atau THR adalah uang yang diberikan perusahaan kepada pekerjanya saat hari raya. THR digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.Pada momen ini biasanya orang dewasa yang telah bekerja atau orang yang merantau dan pulang akan memberi THR pada anak-anak.Biasanya uang yang diberikan adalah uang kertas baru dengan nominal tertentu. Hal ini pula yang membuat aktivitas penukaran uang meningkat saat Lebaran. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Blora – Lebaran atau Hari Raya Idulfitri menjadi momen yang ditunggu bagi umat Islam usai sebulan berpuasa Ramadan. Beragam tradisi membarengi dalam perayaan hari kemenangan itu.
Tak terkecuali di Kabupaten Blora. Sejumlah tradisi lebaran masih terus dilakukan di sana. Sebagaimana daerah lain, tradisi lebaran di Blora dilakukan untuk mempererat silaturahmi pada keluarga, kerabat, maupun tetangga.
Berikut ini macam-macam tradisi Lebaran yang biasa dilakukan masyarakat Blora.
1. Nyekar
Pada tradisi ini, nyekar biasanya identik dengan kirim doa di makam para leluhur, keluarga atau saudara. biasanya masyarakat Blora melakukan "Nyekar" sehari sebelum lebaran atau puasa terakhir. Selain nyekar biasanya juga dilakukan bersih bersih makam terlebih dahulu.
2. Halalbihalal
Acara halalbihalal menjadi tradisi yang tidak terpisahkan saat lebaran. Hal ini identik dengan saling memaafkan agar semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.
Halalbihalal juga merupakan satu di antara kegiatan silaturahmi saat lebaran. Pada momen ini kerap dilakukan tradisi sungkem.
Baca: Hari Pertama Kerja usai Libur Lebaran, Bupati Blora Sidak Puskesmas Hingga Kantor Dinas
3. Sungkeman
Sungkeman adalah sebuah prosesi adat yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya lebih muda kepada orang yang lebih tua dengan tujuan sebagai bentuk penghormatan ataupun sebagai bentuk permintaan maaf.
4. Ketupat/Opor
Saat Lebaran, ada hidangan khas yaitu ketupat. Dalam istilah Jawa, ketupat diartikan dengan 'ngaku lepat' alias mengaku kesalahan.
Ketupat biasanya juga disajikan bersama lauk atau makanan bersantan seperti opor ayam sayur gori maupun sayur bersantan lainnya.
5. THR
Tunjangan Hari Raya atau THR adalah uang yang diberikan perusahaan kepada pekerjanya saat hari raya. THR digunakan untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.
Pada momen ini biasanya orang dewasa yang telah bekerja atau orang yang merantau dan pulang akan memberi THR pada anak-anak.
Biasanya uang yang diberikan adalah uang kertas baru dengan nominal tertentu. Hal ini pula yang membuat aktivitas penukaran uang meningkat saat Lebaran.
Editor: Zulkifli Fahmi