Tekan Angka Stunting, Pemkab Blora Gelar Lomba Masak Ikan

Murianews, Blora – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar lomba masak dengan menu ikan. Kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan minat makan ikan pada masyarakat guna menekan angka stunting. Lewat lomba masak dengan tema ”Masak Ikan Ragam Menu Masakan Ikan Cegah Stunting Menuju Masyakarat Yang Cerdas Sehat Dan Kuat” itu diharapkan memunculkan menu baru olahan ikan yang disukai anak. Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, ikan merupakan makanan kaya akan nutrisi yang murah dan mudah didapatkan. Ikan juga aman dikonsumsi pada semua golongan usia dengan jumlah berapa pun. ”Ikan kaya asam lemak omega-3 dan omega-6 sangat penting untuk kecerdasan otak dan mencegah penyakit degeneratif, termasuk stunting,” ucapnya. Baca: Tekan Stunting di Blora, Kehadiran Balita di Posyandu Diminta Ditingkatkan Saat ini, angka konsumsi ikan di Blora masih rendah dibandingkan di tingkat provinsi dan nasional. Ia berharap kegiatan lomba masak ikan dapat meningkatkan angka konsumsi ikan (AKI) di Blora. Pada tahun 2022, AKI di Blora sebesar 21,77 kg per kapita per tahun. Angka ini masih jauh bila dibandingkan dengan AKI Provinsi Jawa Tengah, yaitu sebesar 38,18 kg per kapita per tahun dan AKI nasional sebesar 59,53 kg per kapita per tahun. ”Oleh karena itu konsumsi ikan di Blora masih perlu untuk terus ditingkatkan,” terangnya. Pihaknya mendorong kreativitas untuk meningkatkan konsumsi ikan di masyarakat. Sebab, ikan memiliki kandungan gizi yang baik guna mencegah stunting. ”Semoga semua pihak yang hadir berkomitmen dan siap menanggulangi permasalahan kesehatan, dengan terus menggalakkan konsumsi ikan di Kabupaten Blora,” jelasnya, Selasa (27/06/2023). Ia menjelaskan, pembentukan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing harus dimulai dari keluarga. Di sana, generasi disiapkan dan dibangun karakter, fisik, dan mentalnya. Baca: Ganjar Apresiasi Penanganan Stunting di Blora dan Rembang Sebab, lanjut Arief, pemberian nutrisi dan gizi harus dimulai sejak usia dini. Utamanya, saat masih dalam kandungan hingga usia balita. Pemerintah pun mengajak masyarakat agar memerhatikan asupan gisi anak pada seribu haru pertama kehidupan. Pada 270 hari saat dalam kandungan dan 730 hari pertama kehidupan merupakan periode emas yang tidak dapat diulang kembali. ”Asupan gizi yang baik tentu juga akan mengurangi potensi Stunting. Selain itu, makan ikan yang cukup juga dapat memenuhi gizi anak sehingga hidup sehat, produktif, dan berisiko rendah terhadap penyakit,” imbuhnya.   Editor: Zulkifli Fahmi