Bupati Blora Ziarahi Panglima Perang Mataram Islam, Ini Sosoknya
Nathan
Jumat, 8 Desember 2023 17:28:00
Murianews, Blora – Bupati Blora Arief Rohman bersama jajaran Jumat (8/12/2023) melakukan ziarah ke makam sejumlah pendiri dan sesepuh Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Salah satu di antaranya adalah makan panglima perang era Mataram Islam.
Tokoh tersebut adalah Sunan Pojok atau Pangeran Sedah yang makamnya berada Makam Gedong Sunan Pojok sebelah selatan Alun-Alun Blora. Ziarah makam ini dilakukan dalam rangka peringatan HUT ke-274 Kabupaten Blora.
Sunan Pojok merupakan panglima perang Sultan Agung Hanyokrokusumo, Sulatan Mataram Ketiga yang memerintah selama 32 tahun (1613-1645 M).
Sebelum menetap di Blora, sang panglima perang itu merupakan Adipati Tuban. Ia menjabat selama 42 tahun, sejak tahun 1619-1661, saat itu Tuban memang menjadi salah satu daerah terpenting.
Setelah turun tahta dari Adipati Tuban, ia memilih menetap di wilayah Blora untuk menyebarkan agama Islam. Di mana saat itu Blora masih bagian dari Kadipaten Tuban.
Namun, karena lama kelamaan wilayah Blora semakin ramai, maka Sultan Mataram menjadikan Blora sebagai kadipaten terpisah dengan Tuban.
Namun Sunan Pojok tidak mau menjadi Adipati lagi, sehingga Mataram menunjuk Raden Tumenggung Joyodipo, putra Sunan Pojok sebagai Adipati Blora pertama saat itu.
Bupati Arief mengungkapkan, bahwa Sunan Pojok, merupakan salah satu tokoh penting dalam terbentuknya Kabupaten Blora.
”Sunan Pojok dan Raden Tumenggung Joyodipo dimakamkan di selatan Alun-Alun yang kini dikenal sebagai Makam Gedong Sunan Pojok. Jadi bisa dikatakan Sunan Pojok adalah salah satu cikal bakal Kabupaten Blora," cerita Bupati Arief
Baru pada 11 Desember 1749 Raden Tumenggung Wilatikta diangkat oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Mataram) sebagai Bupati Blora dan diyakini sebagai awal mula terbentuknya Kabupaten Blora.
”Tumenggung Wilatikta kini makamnya ada di Tuban, dan kemarin telah diziarahi juga," tandasnya.
Editor: Ali Muntoha



