”Dengan kerjasama antara petani, perangkat desa, dan instansi terkait, kami optimis serangan OPT dapat dikendalikan, sehingga hasil panen tetap terjaga,” ujarnya, Rabu (8 /1/2025).
Gerakan ini menjadi contoh nyata kolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di wilayah Blora.
”Ya nantinya kegiatan ini akan terus dilakukan untuk membantu para petani menjaga produktivitas panen yang terus terjaga,” ucapnya.
”tentu sangat membantu, terlebih hama yang ada ini bisa teratasi, semoga kegiatan pendampingan seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Murianews, Blora – Para petani dari Kelompok Tani Sri Mukti Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah mendapatkan pendampingan dalam mengatasi hama tikus.
Pendampingan itu dilakukan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng dan Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Blora lewat gerakan pengendalian hama tikus dan penggerek batang padi.
Kegiatan itu berlangsung di lahan seluas 5 hektare di desa setempat. Tujuannya yakni guna melindungi tanaman padi varietas Inpari 32 yang sudah berusia 35-45 hari setelah tanam (HST).
Pengendalian yang dilakukan yakni dengan menggunakan pestisida berbahan aktif Eugenol dan Szadirachtin untuk PBP.
Sementara untuk mengatasi hama tikus, pengendalian yang dilakukan dengan rodentisida berbahan aktif Brodifakum untuk tikus.
Serangan organisme pengganggu tumbuhan alias hama ini memang tengah melanda. Meski intensitasnya sedang, sekitar 1 hektare lahan sudah terdampak.
Isna, Pengamat OPT Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng menekankan pentingnya pengulangan gerakan tersebut secara swadaya jika intensitas serangan meningkat.
Dilakukan Secara Kolektif...
Selain itu, pengendalian hama tikus akan dilakukan secara kolektif pada hamparan yang lebih luas dengan pendekatan berkelanjutan.
”Dengan kerjasama antara petani, perangkat desa, dan instansi terkait, kami optimis serangan OPT dapat dikendalikan, sehingga hasil panen tetap terjaga,” ujarnya, Rabu (8 /1/2025).
Gerakan ini menjadi contoh nyata kolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di wilayah Blora.
”Ya nantinya kegiatan ini akan terus dilakukan untuk membantu para petani menjaga produktivitas panen yang terus terjaga,” ucapnya.
Sementara itu, Mujito salah satu petani mengatakan, dengan kegiatan ini tentunya sangat membantu para petani mengatasi permasalahan hama, salah satunya hama tikus yang terjadi ini.
”tentu sangat membantu, terlebih hama yang ada ini bisa teratasi, semoga kegiatan pendampingan seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya.
Editor: Zulkifli Fahmi