Baik menyangkut pendapatan petani, pendapatan daerah, maupun penyerapan tenaga kerja.
Menurutnya, dalam rangka percepatan akselerasi produksi komoditas padi jagung dan kedelai nasional, pihaknya bersama jajaran Kodim 0721/Blora dan Polres Blora bekerja sama untuk meningkatkan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan dan Peningkatan Indek Pertanaman.
”Saya mengharapkan dengan diselenggarakannya rapat kordinasi ini percepatan akselerasi produksi padi dan jagung nasional di kabupaten blora bisa berjalan sesuai dengan target yang diberikan oleh Kementerian Pertanian serta dapat meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Blora,” terangnya.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro mengapresiasi kinerja Bupati Blora bersama jajarannya yang terus berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan.
Bahkan saat ini sesuai data pada panen di bulan Maret ini target kesanggupan dan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) ini sudah mencapai 10.808 hektare.
”Dari jumlah itu, tentunya sudah melebihi kesanggupan yaitu 9.710 hektare atau sudah mencapai 55,57 persen dari target pusat. Tentunya ini kami minta juga untuk ditambah mungkin di angka 20.000 hektare, dan ternyata disanggupi oleh pak Bupati, Kadinas hingga PPL juga,” jelasnya.
Menurutnya, dukungan yang diberikan pemerintah daerah dalam hal pertanian ini luar biasa. Hal ini terlihat dari kinerja bupati yang terus memonitoring dan hasil LTT untuk Kabupaten Blora ini.
Murianews, Blora – Bupati Blora Arief Rohman berkomitmen mendukung swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Bahkan, Arief Rohman menegaskan siap menaikkan target panen di wilayahnya.
Hal itu disampaikan Arief Rohman dalam rapat koordinasi percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) komoditas padi, jagung dan kedelai di ruang pertemuan setda Blora, Sabtu (15/3/2025).
Hadir dalam rakor ini, tenaga ahli kementerian pertaninan Mohammad Syakir, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto dan diikuti seluruh PPL yang ada di wilayah Kabupaten Blora.
”Kami juga mohon arahan dari bapak dirjen untuk percepatan produksi panen. Bahkan kami juga siap untuk meningkatkan hasil panen dari target yang ditentukan oleh kementerian,” tegas Bupati Arief Rohman.
Arief Rohman menyampaikan pembangunan bidang pertanian, termasuk komoditas padi, jagung, dan kedelai merupakan salah satu prioritas yang akan terus dikembangkan.
”Kabupaten Blora merupakan penghasil padi terbesar keenam tahun 2024 dan penghasil jagung terbesar kedua di Jawa Tengah. Artinya, Blora sebagai lumbung jagung nasional,” jelas bupati.
Pihaknya juga sangat menyadari, sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah.
Peranan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan daerah, akan tetapi ikut berkontribusi besar terhadap perkembangan perekonomian secara menyeluruh.
Realisasi LTT Blora...
Baik menyangkut pendapatan petani, pendapatan daerah, maupun penyerapan tenaga kerja.
Menurutnya, dalam rangka percepatan akselerasi produksi komoditas padi jagung dan kedelai nasional, pihaknya bersama jajaran Kodim 0721/Blora dan Polres Blora bekerja sama untuk meningkatkan produksi padi dan jagung melalui optimalisasi lahan dan Peningkatan Indek Pertanaman.
”Saya mengharapkan dengan diselenggarakannya rapat kordinasi ini percepatan akselerasi produksi padi dan jagung nasional di kabupaten blora bisa berjalan sesuai dengan target yang diberikan oleh Kementerian Pertanian serta dapat meningkatkan pendapatan petani di Kabupaten Blora,” terangnya.
Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Yudi Sastro mengapresiasi kinerja Bupati Blora bersama jajarannya yang terus berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan.
Bahkan saat ini sesuai data pada panen di bulan Maret ini target kesanggupan dan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) ini sudah mencapai 10.808 hektare.
”Dari jumlah itu, tentunya sudah melebihi kesanggupan yaitu 9.710 hektare atau sudah mencapai 55,57 persen dari target pusat. Tentunya ini kami minta juga untuk ditambah mungkin di angka 20.000 hektare, dan ternyata disanggupi oleh pak Bupati, Kadinas hingga PPL juga,” jelasnya.
Menurutnya, dukungan yang diberikan pemerintah daerah dalam hal pertanian ini luar biasa. Hal ini terlihat dari kinerja bupati yang terus memonitoring dan hasil LTT untuk Kabupaten Blora ini.
Editor: Dani Agus