”Ya wajar namanya masyarakat, jadi kita tanggapi baik saja. Tentunya kita berharap teman-teman semua bisa sabar. Kita perhatian untuk jalan ini tapi, butuh waktu proses lelang dan lain-lain. Kita anggarkan Rp 6 M untuk tahun ini, tapi kita juga cari skema lain agar segera tuntas,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga Ngeblur Said berterima kasih adanya tangapan dari pihak Pemkab Blora. Namun, ia juga minta kejelasan rencana pembangunan dengan kualitas yang baik sehingga tidak menjadi kejenuhan bagi masyarakat seperti tahun-tahun lalu.
”Menurut informasi ada 20 truk grosok yang diturunkan. Melihat kondisi kerusakan, kemungkinan 20 truk tidak cukup. Namun, nanti kami harap juga bisa bertahap lagi,” katanya.
Murianews Blora – Aksi penanaman ratusan pohon pisang sempat dilakukan warga di sepanjang jalan rusak pada ruas Cabak- Nglebur- Bleboh, Blora, Jateng, pada Rabu (2/4/2025).
Aksi protes tersebut langsung direspon Pemkab Blora dengan menurunkan 20 truk pengangkut grosok untuk menangani jalan rusak.
Bahkan, Bupati Blora Arief Rohman langsung memantau ke lokasi dan ikut kerja bakti bersama warga dari tiga desa. Dalam kesempatan itu, Arief juga menyempatkan koordinasi dengan perwakilan warga dan berdiskusi ringan.
”Saya bersama perwakilan anggota DPRD, forkompimcam, dan masyarakat tiga desa melakukan pengurukan diruas jalan Cabak- Nglebur- Bleboh. Kita berkomitmen untuk memenuhi aspirasi masyarakat bahwa ruas ini menjadi prioritas yang akan kita selesaikan untuk kita bangun karena ini perbatasan dengan Bojonegoro Jawa Timur,” jelas Arief Rohman.
Arief menjelaskan, tahun kemarin, ruas jalan ini memang sudah akan mendapatkan inpres jalan. Namun dipertengahan jalan, dua ruas prioritas jalan yang diusulkan hanya satu yang disetujui, yakni ruas Getas.
”Ini kami sedang berupaya dan ini sudah berkomunikasi dengan Pak Gubernur juga. Kita sudah melaporkan bahwa akan ada penanganan sementara sambil nanti kita percepat proses lelangnya agar segera kita tingani. Jadi skemanya nanti dari anggaran kabupaten dan anggaran provinsi juga kami ajukan yang kita harapkan segera kita tuntaskan juga,” terangnya.
Terkait status jalan, Arief mengaku, masih berstatus jalur Perhutani. Oleh sebab itu, pihaknya sudah minta dinas terkait untuk segera membicarakan dengan Perhutani.
Terkait aksi warga yang menanam pohon pisang di jalan, Arief berharap. warga masyarakat bisa sabar. Pasalnya, penanganan jalan ini memang sudah dianggarkan untuk tahun ini.
Anggarkan Rp 6 M...
”Ya wajar namanya masyarakat, jadi kita tanggapi baik saja. Tentunya kita berharap teman-teman semua bisa sabar. Kita perhatian untuk jalan ini tapi, butuh waktu proses lelang dan lain-lain. Kita anggarkan Rp 6 M untuk tahun ini, tapi kita juga cari skema lain agar segera tuntas,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu warga Ngeblur Said berterima kasih adanya tangapan dari pihak Pemkab Blora. Namun, ia juga minta kejelasan rencana pembangunan dengan kualitas yang baik sehingga tidak menjadi kejenuhan bagi masyarakat seperti tahun-tahun lalu.
”Menurut informasi ada 20 truk grosok yang diturunkan. Melihat kondisi kerusakan, kemungkinan 20 truk tidak cukup. Namun, nanti kami harap juga bisa bertahap lagi,” katanya.
Editor: Dani Agus