Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi menyebut pasca lebaran pihaknya akan gerak cepat. Mengirim proposal pengajuan pinjaman ke berbagai bank, baik bank BUMN hingga swasta.
"Ditujukan ke direktur bank masing-masing. Cuma dikirim ke bank yang ada di sini. Segera setelah lebaran," katanya.
Beberapa bank yang jadi sasaran pengajuan peminjaman tersebut di antaranya meliputi bank BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Jateng. Selanjutnya proses tersebut diharapkan bisa segera diselesaikan dan secepatnya memulai program perbaikan jalan.
"Setelah itu kami akan menunggu balasan. Kemudian kami koordinasi dengan KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) dan akan menilai, merangking," tuturnya.
Penilaian akan melihat sejauh mana bunga bank dari masing-masing perbankan. Sehingga diketahui mana yang termurah dan ringan.
Rencana peminjaman dana perbaikan jalan ini juga sudah disepakati Ketua DPRD Kabupaten Blora. Ketua DPRD Blora, merestui rencana pemerintah Kabupaten Blora untuk memperbaiki infrastruktur jalan melalui pinjaman daerah sebesar Rp 215 miliar.
“Pinjaman ini sudah dibahas bersama Dinas PU dan TAPD," ujar Mustopa.
Murianews, Blora - Komitmen menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan terus diupayakan Pemkab Blora, Jawa Tengah. Meski ada efisiensi anggaran, Pemkab Blora berusaha untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan.
Prioritas ini dilakukan karena harapan masyarakat terhadap pembangunan jalan di Blora ini sangat tinggi. Bahkan Pemkab Blora akan melakukan pinjaman dana sebesar Rp 215 miliar, untuk digunakan membangun 41 ruas jalan, yang merupakan jalan-jalan rusak dengan kondisi memprihatinkan.
Sekretaris DPUPR Blora, Nidzamudin Al Hudda menyebut 41 ruas jalan tersebut sudah ditetapkan. Lokasinya tersebar di beberapa kecamatan, yang kondisinya memang rusak, dan masuk dalam prioritas perbaikan.
"Sudah tetap ya, 41 ruas. Dananya dari pinjaman pemkab 205 miliar," katanya, Selasa (08/04/2025).
Menurutnya, dengan dana pinjaman itu upaya membangun infrastruktur jalan rusak di Blora bisa tetap dilaksanakan. Terlebih, anggaran dari pemerintah pusat untuk perbaikan jalan diketahui telah terkena program efisiensi.
"Kena efisiensi pusat Rp 55 miliar. Dari DAK Rp 28 miliar. Kemudian DAU ada Rp 27 miliar," tuturnya.
Selain dana pinjaman itu, pembangunan jalan nantinya juga dianggarkan dari APBD Blora dan Banprov Jateng. Sehingga nantinya untuk anggaran perbaikan infrastruktur jalan akan mencapai Total Rp 270 miliar.
"Total untuk infrastruktur kita ada anggaran Rp 270 miliar," imbuhnya.
Sekda Blora...
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi menyebut pasca lebaran pihaknya akan gerak cepat. Mengirim proposal pengajuan pinjaman ke berbagai bank, baik bank BUMN hingga swasta.
"Ditujukan ke direktur bank masing-masing. Cuma dikirim ke bank yang ada di sini. Segera setelah lebaran," katanya.
Beberapa bank yang jadi sasaran pengajuan peminjaman tersebut di antaranya meliputi bank BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Jateng. Selanjutnya proses tersebut diharapkan bisa segera diselesaikan dan secepatnya memulai program perbaikan jalan.
"Setelah itu kami akan menunggu balasan. Kemudian kami koordinasi dengan KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) dan akan menilai, merangking," tuturnya.
Penilaian akan melihat sejauh mana bunga bank dari masing-masing perbankan. Sehingga diketahui mana yang termurah dan ringan.
Rencana peminjaman dana perbaikan jalan ini juga sudah disepakati Ketua DPRD Kabupaten Blora. Ketua DPRD Blora, merestui rencana pemerintah Kabupaten Blora untuk memperbaiki infrastruktur jalan melalui pinjaman daerah sebesar Rp 215 miliar.
“Pinjaman ini sudah dibahas bersama Dinas PU dan TAPD," ujar Mustopa.
Editor: Budi Santoso