Pembangunan dilakukan oleh Kementerian Sosial sinergi dengan Kementerian PU dan Pemkab Blora di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu. Sekolah Rakyat di Blora memanfaatkan eks gedung SDN 4 Balun yang sudah dimerger beberapa tahun lalu.
Gedung tersebut dipoles, diperbaiki, dan direnovasi disesuaikan dengan kebutuhan ruangan pembelajaran. Mulai ruang kelas, laboratorium, asrama siswa laki laki, asrama siswa perempuan, asrama guru, musholla dan fasilitas MCK.
Setibanya di lokasi, Bupati langsung melihat sejumlah pekerja yang sedang mengerjakan gedung asrama guru, asrama siswa putra dan asrama putri. Sidak dilanjutkan melihat ruang belajar, didampingi Hartono selaku pelaksana proyek.
”Ya, kali ini kami ingin mengetahui langsung seberapa jauh proses pembangunan gedung Sekolah Rakyat. Alhamdulillah kesiapannya ini sudah 76 persen lebih. Kami minta agar minggu pertama Juli bisa diselesaikan dan diresmikan, untuk persiapan tahun ajaran baru yang akan dimulai minggu kedua Juli,” kata Arief Rohman.
Agar Sekolah Rakyat bisa tampak jelas dari depan jalan raya, Arief meminta Camat Cepu untuk koordinasi bidang aset agar gedung yang mangkrak di bagian depan bisa dibongkar. Sehingga akses masuk ke Sekolah Rakyat akan lebih lebar.
”Tolong bantu Bu Camat, diundang sekalian tokoh tokoh Cepu untuk rundingan minta masukan mau dikasih nama apa sekolah ini ke depannya,” tambahnya.
Murianews, Blora – Proses pendirian Sekolah Rakyat di Blora masih berlanjut hingga saat ini. Saat ini, Blora sedang membangun sekolah gratis berasrama untuk tingkat SMA sederajat yang ditujukan untuk anak anak dari keluarga tidak mampu.
Pembangunan dilakukan oleh Kementerian Sosial sinergi dengan Kementerian PU dan Pemkab Blora di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu. Sekolah Rakyat di Blora memanfaatkan eks gedung SDN 4 Balun yang sudah dimerger beberapa tahun lalu.
Gedung tersebut dipoles, diperbaiki, dan direnovasi disesuaikan dengan kebutuhan ruangan pembelajaran. Mulai ruang kelas, laboratorium, asrama siswa laki laki, asrama siswa perempuan, asrama guru, musholla dan fasilitas MCK.
Bupati Blora Arief Rohman sempat melaksanakan sidak pada Kamis (26/6/2025) sore, guna mengetahui seberapa besar capaian pembangunan Sekolah Rakyat itu.
Setibanya di lokasi, Bupati langsung melihat sejumlah pekerja yang sedang mengerjakan gedung asrama guru, asrama siswa putra dan asrama putri. Sidak dilanjutkan melihat ruang belajar, didampingi Hartono selaku pelaksana proyek.
”Ya, kali ini kami ingin mengetahui langsung seberapa jauh proses pembangunan gedung Sekolah Rakyat. Alhamdulillah kesiapannya ini sudah 76 persen lebih. Kami minta agar minggu pertama Juli bisa diselesaikan dan diresmikan, untuk persiapan tahun ajaran baru yang akan dimulai minggu kedua Juli,” kata Arief Rohman.
Agar Sekolah Rakyat bisa tampak jelas dari depan jalan raya, Arief meminta Camat Cepu untuk koordinasi bidang aset agar gedung yang mangkrak di bagian depan bisa dibongkar. Sehingga akses masuk ke Sekolah Rakyat akan lebih lebar.
”Tolong bantu Bu Camat, diundang sekalian tokoh tokoh Cepu untuk rundingan minta masukan mau dikasih nama apa sekolah ini ke depannya,” tambahnya.
Terletak di Tengah Kota...
Sementara itu, Hartono pelaksana proyek Sekolah Rakyat mengatakan, capaian pembangunan sudah 76,76 persen dan telah menerima siswa baru tahun pelajaran 2025/2026 ini.
”Proyek sudah 76,76 persen. Targetnya selesai tanggal 10 Juli 2025 sesuai kontrak,” ungkap pelaksana dari penyedia jasa Nindya-Adhi KSO itu.
Menurutnya, pembangunan Sekolah Rakyat ini memakai anggaran dari Satker Direktorat Infrastruktur Dukungan Pendidikan, Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU.
Anggaran total sebilai Rp 322 miliar untuk 65 sekolah yang tersebar di 24 Provinsi. Salah satunya di Cepu, Blora, Jawa Tengah ini.
Sekolah Rakyat ini dinilai strategis karena terletak di tengah Kecamatan Cepu, dekat dengan Hotel Mega Bintang dan bersebelahan dengan Kantor Lurah Balun. Jarak dari terminal bus tipe A hanya 200 meteran, dan hanya butuh waktu 5 menit dari stasiun Cepu.
Editor: Dani Agus
