Sekitar 100 peserta yang berasal dari kalangan pelajar IPNU, GP Ansor, pesantren, hingga mahasiswa ikut dalam workshop ini. Hadir sebagai narasumber, KH Buchori dari Santripreneur Indonesia, dan perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora (DP4 Blora), Mut Hadiyanto.
Bupati Blora, H Arief Rohman, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas inisiatif Santripreneur Indonesia, menggelar kegiatan ini. Pihaknya menilai workshop ini merupakan bentuk nyata dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Workshop ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil pertanian lokal. Melalui pengolahan yang inovatif, kita tidak hanya menjual hasil pangan dalam bentuk mentah, tapi bisa mengolahnya menjadi produk unggulan yang dapat menembus pasar lebih luas,” jelas Bupati Blora.
Bupati Blora menambahkan, pengolahan pangan yang tepat akan berdampak pada pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga bisa mengurangi limbah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi lokal.
“Kami berharap para peserta bisa menyerap ilmu, mengembangkan kreativitas, dan mengaplikasikannya untuk membangun kemandirian usaha yang berkelanjutan,” tambahnya.
Murianews, Blora – Untuk meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal dan mendukung ketahanan pangan daerah, Pemkab Blora bekerja sama dengan Santripreneur Indonesia menggelar Workshop Pengolahan Hasil Pangan. Kegiatan ini digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Minggu (6/7/2025).
Sekitar 100 peserta yang berasal dari kalangan pelajar IPNU, GP Ansor, pesantren, hingga mahasiswa ikut dalam workshop ini. Hadir sebagai narasumber, KH Buchori dari Santripreneur Indonesia, dan perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora (DP4 Blora), Mut Hadiyanto.
Bupati Blora, H Arief Rohman, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas inisiatif Santripreneur Indonesia, menggelar kegiatan ini. Pihaknya menilai workshop ini merupakan bentuk nyata dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Workshop ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan nilai tambah produk hasil pertanian lokal. Melalui pengolahan yang inovatif, kita tidak hanya menjual hasil pangan dalam bentuk mentah, tapi bisa mengolahnya menjadi produk unggulan yang dapat menembus pasar lebih luas,” jelas Bupati Blora.
Bupati Blora menambahkan, pengolahan pangan yang tepat akan berdampak pada pemberdayaan masyarakat. Selain itu juga bisa mengurangi limbah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan serta ekonomi lokal.
“Kami berharap para peserta bisa menyerap ilmu, mengembangkan kreativitas, dan mengaplikasikannya untuk membangun kemandirian usaha yang berkelanjutan,” tambahnya.
Nilai Jual...
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKB, Abdullah Aminuddin, yang turut hadir dalam acara ini juga menyampaikan dukungan terhadap kegiatan tersebut. Ia menyebut workshop ini sejalan dengan fokus Komisi B DPRD Jateng yang menangani bidang perekonomian.
“Blora memiliki potensi besar di bidang pertanian, seperti kacang mete, jagung, dan sawo. Selama ini hasilnya masih dijual dalam bentuk mentah. Melalui kegiatan ini, kita harap ke depan produk pangan dari Blora bisa diolah dan dipasarkan dengan nilai jual lebih tinggi,” ujar Aminuddin.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang tengah menggalakkan ketahanan pangan nasional. Diharapkan, dari workshop ini akan lahir inovasi-inovasi konkret yang bisa langsung diimplementasikan oleh pelaku usaha di Kabupaten Blora.
Workshop berlangsung dengan antusiasme tinggi, diisi sesi penyampaian materi, diskusi interaktif, serta demonstrasi pengolahan produk pangan. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi daerah dan semangat kewirausahaan.
Editor: Budi Santoso