Kamis, 20 November 2025

Murianews, Blora – Para petani tembakau di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mengalami ujian berat di musim tanam 2025 ini. Cuaca yang jauh dari kata ideal membuat mereka resah.

Alih-alih mendapatkan sinar matahari yang optimal, lahan tembakau mereka justru terendam air akibat curah hujan yang masih tinggi.

Fenomena kemarau basah yang terjadi membuat para petani tembakau di Blora resah. Padahal, untuk mendapatkan hasil batang dan daun yang berkualitas tinggi, para petani membutuhkan cuaca panas dan kering.

Suwarno, petani tembakau Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora salah satunya. Ia harus bekerja ekstra untuk menanggulangi kondisi itu.

Sebab, tanaman tembakau miliknya yang baru berusia sebulan terendam banjir setelah hujan deras mengguyur selama dua hari berturut-turut.

”Beginilah kondisinya. Mau bagaimana lagi. Kami cuma bisa sabar,” ujar Suwarno dengan nada pasrah saat ditemui, Minggu (10/08/2025).

Akibat terendam air, pertumbuhan tembakau menjadi tidak maksimal, bahkan banyak yang mati. Ia pun terpaksa menanam ulang hingga tiga kali.

Untuk penanaman ulang itu, ia membutuhkan biaya dan tenaga yang lebih besar. Kerugian pun terus bertambah.

Kondisi Belum Membaik... 

”Kalau dihitung-hitung, modal yang keluar sudah banyak. Tapi kalau tidak tanam lagi, kami sama sekali tidak punya harapan panen,” ungkap Suwarno.

Meski kondisi belum membaik, Suwarno tetap berharap cuaca segera kembali normal.

”Kalau hujan berhenti dan tanah kering, kami bisa mulai tanam lagi dengan harapan hasilnya lebih baik,” tambah Suwarno.

Suwarno mengaku khawatir jika curah hujan tinggi terus berlanjut, kualitas dan kuantitas hasil panen tembakau akan menurun drastis sehingga berimbas pada pendapatan mereka.

”Kami khawatir kalau hujan terus begini, kualitas dan jumlah panen tembakau akan turun, pendapatan kami juga pasti berkurang,” pungkasnya.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler