Tindakan mengungsi itu dilakukan karena kobaran api di sekitar lokasi kebakaran masih menyala. Selain di kebun, warga juga mengungsi di rumah saudaranya.
Peralatan seperti lemari, kasur, kulkas, serta perlengkapan rumah dibiarkan tergeletak di depan rumah.
Suyarmi (42), warga RT 5/RW 1 Dukuh Gendono, Desa Gundu mengungsi bersama lima KK lainnya di kebun warga. Hal itu dilakukannya untuk mengantisipasi menjalarnya semburan api.
”Rumah saya dekat dengan ledakan, sekitar 100 meter. Saya takut waktu ada ledakan itu, lalu ngungsi di perkebunan,” ucapnya.
Ia mengaku akan mendirikan tenda sebagai tempat tinggal sementara jika api belum segera padam.
”Setelah ledakan itu saya ngangkut baju, dokumen dan ternak. Semalam juga semuanya tidur di kebun tanpa ada apa-apa, cuma alas untuk tidur,” ungkapnya.
Murianews, Blora – Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di Dukuh Gendono, Desa Gundu, Kecamatan Bogorejo, Blora, Jawa Tengah, terpaksa mengungsi imbas terjadinya kebakaran di sumur minyak rakyat.
Tindakan mengungsi itu dilakukan karena kobaran api di sekitar lokasi kebakaran masih menyala. Selain di kebun, warga juga mengungsi di rumah saudaranya.
Berdasarkan pantauan Murianews.com dilapangan, banyak rumah yang dikosongkan dan sebagian peralatan rumah dikeluarkan.
Peralatan seperti lemari, kasur, kulkas, serta perlengkapan rumah dibiarkan tergeletak di depan rumah.
Suyarmi (42), warga RT 5/RW 1 Dukuh Gendono, Desa Gundu mengungsi bersama lima KK lainnya di kebun warga. Hal itu dilakukannya untuk mengantisipasi menjalarnya semburan api.
”Rumah saya dekat dengan ledakan, sekitar 100 meter. Saya takut waktu ada ledakan itu, lalu ngungsi di perkebunan,” ucapnya.
Ia mengaku akan mendirikan tenda sebagai tempat tinggal sementara jika api belum segera padam.
”Setelah ledakan itu saya ngangkut baju, dokumen dan ternak. Semalam juga semuanya tidur di kebun tanpa ada apa-apa, cuma alas untuk tidur,” ungkapnya.

Kobaran Api Masih Tinggi...
Saat mengungsi, Suyarmi tidak bisa memasak dan harus membeli makanan untuk keluarganya. Ia berharap api segera padam dan segera normal kembali.
Warga lainnya, Sumindar (60) mengatakan, saat mengungsi membawa tiga ternak miliknya. Tiga ekor sapi dibawa ke kebun sejak kebakaran terjadi.
”Tadi malam tak bawa ke kebun mas, takut ada api mas. Bawa sapi dan baju sedikit aja,” ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Mulyowati menyampaikan, lokasi kebakaran sumur minyak itu di dekat pemukiman masyarakat. Hal itu membuat masyarakat takut dan diminta untuk segera melakukan evakuasi.
”Sekitar 50 KK di Dukuh Gendono Desa Gandu ini mengungsi di rumah saudaranya. Saat ini kami kosongkan lokasi sekitar kejadian kebakaran ini. Alhamdulillah, masyarakat setempat dengan kesadarannya memahami kondisi saat ini,” ujarnya.
Hingga berita diturunkan, kondisi kobaran api masih terlihat tinggi dengan kepulan asap hitam tinggi.
Editor: Dani Agus