Usai meninjau lokasi, pihaknya nanti akan langsung rapat dengan Forkompinda dan Kepala Desa di Kabupaten Blora. Mereka nantinya diminta untuk memberikan edukasi pada masyarakat.
”Dan hari ini saya juga akan mengajak rapat mumpung kumpul Forkopimda dan kepala desa, memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan ada yang membuat sumur baru lagi,” jelasnya.
Kendati begitu, Taj Yasin belum bisa memastikan, apakah sumur minyak yang ada akan ditutup permanen atau tidak. Pihaknya pun menunggu hasil kajian dari Pertamina lebih dulu yang memahami soal itu.
Selain itu, pihaknya juga meminta ada pengawasan hingga beberapa waktu ke depan. Sebab, kondisi di lapangan masih tercium bau gas cukup tinggi.
”Tapi melihat atisipasi yang sudah dilakukan pada hari ini sudah cukup bagus. Untuk saat ini sudah tidak membahayakan karena nanti akan dibuka, ditutup dan itu akan diawasi, tidak bisa, ditinggal begitu saja,” pungkasnya.
Murianews, Blora – Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen meminta ada kajian lebih lanjut terkait keamanan warga dalam pelaksanaan pengeboran sumur minyak di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Pernyataan itu menindaklanjuti terkait peristiwa kebakaran sumur minyak ilegak di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Minggu (17/8/2025).
Di kesempatan itu, pihaknya membahas rencana pemadaman kebakaran yang akan dilakukan hari ini, Jumat (22/8/20250. Ia mengatakan, teknis pemadaman tersebut sudah dilakukan Pertamina.
”Sehingga nanti ketika api padam itu akan ditutup tetapi tidak permanen, sehingga nanti ketika ada apa-apa itu bisa dibuka lagi,” jelasnya, saat meninjau kebakaran sumur minyak, didampingi Wakil Bupati Blora Sri Setyorini dan Kapolres Blora AKBP Wawan Andi Susanto.
Setelah pemadaman kebakaran berhasil dilakukan, pihaknya meminta agar ada tindakan lebih lanjut guna memastikan permukiman warga benar-benar aman.
”Dan kandungan gasnya ini yang harus nanti ada kajian lanjutan. Kami sampai saat ini belum bisa mengatakan ini bahaya, ini tidak bahaya, tidak bisa,” tuturnya.
Hasil kajian itu diharapkan dapat diserahkan ke Pemprov Jateng guna ditindaklanjuti.
”Apakah ini membahayakan warga sekitar? Karena kita melihat kan rumah-rumah itu ada di sekelilingnya. Apakah nanti perlu dievakuasi atau direlokasi dengan adanya kejadian ini,” terangnya.
Soal Penutupan...
Usai meninjau lokasi, pihaknya nanti akan langsung rapat dengan Forkompinda dan Kepala Desa di Kabupaten Blora. Mereka nantinya diminta untuk memberikan edukasi pada masyarakat.
”Dan hari ini saya juga akan mengajak rapat mumpung kumpul Forkopimda dan kepala desa, memberikan edukasi kepada masyarakat, jangan ada yang membuat sumur baru lagi,” jelasnya.
Kendati begitu, Taj Yasin belum bisa memastikan, apakah sumur minyak yang ada akan ditutup permanen atau tidak. Pihaknya pun menunggu hasil kajian dari Pertamina lebih dulu yang memahami soal itu.
Selain itu, pihaknya juga meminta ada pengawasan hingga beberapa waktu ke depan. Sebab, kondisi di lapangan masih tercium bau gas cukup tinggi.
”Tapi melihat atisipasi yang sudah dilakukan pada hari ini sudah cukup bagus. Untuk saat ini sudah tidak membahayakan karena nanti akan dibuka, ditutup dan itu akan diawasi, tidak bisa, ditinggal begitu saja,” pungkasnya.