Dengan inovasi ini, dapur SPPG Ngawen Satu tak hanya menjadi pusat distribusi makanan bergizi, tetapi juga menghadirkan keterbukaan dan interaksi positif dengan masyarakat.
Murianews, Blora – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ngawen Satu menjadi salah satu contoh penerapan Standard Operasional Prosedur (SOP) terbaik dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Setiap harinya, dapur ini selalu menyajikan menu variatif dengan kualitas standar tinggi. Bahkan sebelum didistribusikan ke penerima manfaat, menu harian selalu diposting terlebih dahulu di media sosial sebagai bentuk keterbukaan publik.
Tak hanya itu, dapur SPPG Ngawen Satu juga memiliki fasilitas lengkap dengan ruang-ruang terpisah, seperti ruang pemorsian, ruang produksi, gudang basah, gudang kering, hingga tempat cuci.
Hal ini dilakukan demi menjaga higienitas dan kualitas makanan yang diolah.
Mitra SPPG Ngawen Satu Febrian Candra mengungkapkan strategi agar menu yang disajikan tetap fresh dan variatif.
”Kami membuat master menu mingguan berdasarkan rekomendasi ahli gizi. Selain itu, untuk menjaga kesegaran makanan, kami menerapkan sistem masak kloter,” jelasnya, sabtu (4/10/2025).
Proses memasak dilakukan bertahap dengan kloter pertama untuk TK dan SD dimulai pukul 01.00 WIB. Kemudian, kloter kedua untuk SMP dan SMA dimulai pukul 03.00 WIB dan kloter ketiga untuk santri pondok sekitar dapur dimulai pukul 05.00 WIB.
Dengan sistem pengkloteran ini, menu yang disajikan diharapkan tetap segar, tidak mudah basi, dan aman dikonsumsi oleh penerima manfaat.
Makanan Bergizi...
”Selain memposting menu harian, kami juga menerima request dari penerima manfaat terkait variasi menu yang diinginkan,” tambahnya.
Dengan inovasi ini, dapur SPPG Ngawen Satu tak hanya menjadi pusat distribusi makanan bergizi, tetapi juga menghadirkan keterbukaan dan interaksi positif dengan masyarakat.
Editor: Dani Agus