Ketua Baznas Kabupaten Blora Sutaat menjelaskan, dari 105 mustahik yang menerima manfaat, terdiri dari 80 bantuan usaha peternakan ayam petelur, dan 25 pengajuan masyarakat berupa gerobak usaha UMKM.
Khusus untuk bantuan ternak ayam petelur, mendapatkan langsung kendang lengkap dengan ayamnya sebanyak 20 ekor yang siap langsung bertelur setiap hari. ”Ada yang dapat gerobak dorong, hingga gerobak jualan pentol untuk sepeda motor,” tambah Sutaat.
Jadi sebelum ditetapkan sebagai penerima bantuan, telah disurvei terlebih dahulu berdasarkan surat permohonan dari pihak desa.
Sementara itu, Karsono warga Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban yang jadi salah satu penerima bantuan merasa senang bisa menerima program usaha ayam petelur skala rumahan.
”Terimakasih Pak Bupati dan Baznas Kabupaten Blora atas bantuan peternakan ayam petelur skala rumahan ini. Saya berjanji akan mengembangkan peternakan ini. Apalagi ayamnya bertelur setiap hari. Selain telur ayamnya untuk memenuhi kebutuhan gizi harian juga bisa dijual. Semoga nanti bisa saya kembangkan menjadi peternakan yang lebih besar, ini sebagai pancingan,” ujar Karsono.
Murianews, Blora – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bersama pemkab setempat meluncurkan program pengentasan kemiskinan dengan menyalurkan bantuan usaha produktif.
Wujud bantuan usaha produktif ini berupa usaha peternakan ayam petelur skala rumahan. Kemudian bantuan gerobak kaki lima dan gerobak bakso untuk sepeda motor.
Bantuan usaha produktif ini total diberikan kepada 105 penerima manfaat atau mustahik.
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan bahwa program pengentasan kemiskinan melalui bantuan usaha produktif ini merupakan kegiatan rutin yang diselenggaran Baznas.
Hanya saja, saat ini dikembangkan jenisnya, ditambah dengan bantuan peternakan ayam petelur skala rumahan.
”Khusus untuk ayam petelur ini program baru dari Baznas dan banyak diminati masyarakat. Saya berpesan agar ayamnya dirawat dengan baik, jangan disembelih atau dijual. Jual saja telurnya, bisa untuk memenuhi gizi keluarga dan menambah ekonomi. Ini selaras dengan program ketahanan pangan Bapak Presiden,” ucap Bupati Arief, selasa (7/10/2025).
Melalui program bantuan usaha produktif ini, Arief berharap, ekonomi masyarakat kurang mampu yang menerima manfaat ini bisa semakin membaik.
”Ini semuanya dibiayai dari zakat para ASN Pemkab Blora. Jadi kami ucapkan terimakasih kepada seluruh ASN yang telah menyalurkan zakatnya setiap bulan ke Baznas. Zakat Bapak Ibu ASN semuanya bermanfaat untuk membantu saudara saudara kita yang kekurangan,” tambah bupati.
Sudah Masuk Data DTSEN...
Ketua Baznas Kabupaten Blora Sutaat menjelaskan, dari 105 mustahik yang menerima manfaat, terdiri dari 80 bantuan usaha peternakan ayam petelur, dan 25 pengajuan masyarakat berupa gerobak usaha UMKM.
”Alhamdulillah, 105 keluarga kurang mampu yang terdata dalam DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) hari ini menerima bantuan usaha produktif. Mereka adalah para petani peternak, penjual penthol, penjual jajanan UKM dll,” ungkap Sutaat.
Khusus untuk bantuan ternak ayam petelur, mendapatkan langsung kendang lengkap dengan ayamnya sebanyak 20 ekor yang siap langsung bertelur setiap hari. ”Ada yang dapat gerobak dorong, hingga gerobak jualan pentol untuk sepeda motor,” tambah Sutaat.
Menurut Sutaat, mereka mendapatkan bantuan ini setelah diusulkan pihak desa ke Baznas Blora, yang disertai surat keterangan tidak mampu berdasarkan DTSEN, foto kondisi rumah dan survei lapangan oleh tim Baznas.
Jadi sebelum ditetapkan sebagai penerima bantuan, telah disurvei terlebih dahulu berdasarkan surat permohonan dari pihak desa.
Sementara itu, Karsono warga Desa Tanjung, Kecamatan Kedungtuban yang jadi salah satu penerima bantuan merasa senang bisa menerima program usaha ayam petelur skala rumahan.
”Terimakasih Pak Bupati dan Baznas Kabupaten Blora atas bantuan peternakan ayam petelur skala rumahan ini. Saya berjanji akan mengembangkan peternakan ini. Apalagi ayamnya bertelur setiap hari. Selain telur ayamnya untuk memenuhi kebutuhan gizi harian juga bisa dijual. Semoga nanti bisa saya kembangkan menjadi peternakan yang lebih besar, ini sebagai pancingan,” ujar Karsono.
Editor: Dani Agus