BPBD Grobogan bersama unsur terkait dan masyarakat pun gotong royong menambal serta memperkuat tanggul dengan karung.
’’Total yang ada empat titik, masing-masing panjangnya kira-kira 25 meteran. Jadi kira-kira totalnya 100 meter yang limpas,’’ tutur Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan.
Baca: Banjir Genangi Bundaran Gubug Grobogan, Lalu Lintas LumpuhDia menambahkan, pemberian karung banjiran tersebut hanya penanganan sementara. Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan pihak Balai Besar.
’’Ditangani pakai karung banjiran. Untuk permanennya ditangani oleh Balai Besar Pemali Juwana,’’ imbuhnya.
[caption id="attachment_368740" align="alignleft" width="1040"]

Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Kalakhar BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih memantai penambalan tanggul Sungai Tuntang Desa Tinanding Godong Grobogan, Rabu (29/3/2023). (Murianews/BPBD Grobogan)[/caption]
Menurut Masrichan, apabila tidak ditinggikan dengan karung, ada kemungkinan tanggul Sungai Tuntang tersebut benar-benar jebol. Sebab, tanggul hanya tersisa kurang dari satu meter.
’’Kalau tidak tertangani tadi ya jebol. Tinggal kurang satu meter,’’ katanya.Sementara itu berdasar laporan BPBD Grobogan, di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, terjadi longsor sepanjang 40 meter. Longsoran sementara ditangani dengan bambu dan
sandbag.
Baca: Hujan Deras, Banjir Rendam Sejumlah Desa di Kedungjati GroboganSebagaimana diberitakan, hujan deras di wilayah Salatiga, Kabupaten Semarang dan Kecamatan Kedungjati mengakibatkan air Sungai Tuntang meluap hingga ke pemukiman warga.Pada Rabu pagi, lalu lintas di sekitar Bundaran Gubug juga sempat tersendat bahkan nyaris lumpuh. Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, lalu lintas berangsur-angsur normal kembali seiring menurunnya debit air sungai. Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Grobogan – Tanggul Sungai Tuntang di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah nyaris jebol sepanjang 100 meter, Rabu (29/3/2023).
BPBD Grobogan bersama unsur terkait dan masyarakat pun gotong royong menambal serta memperkuat tanggul dengan karung.
’’Total yang ada empat titik, masing-masing panjangnya kira-kira 25 meteran. Jadi kira-kira totalnya 100 meter yang limpas,’’ tutur Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan.
Baca: Banjir Genangi Bundaran Gubug Grobogan, Lalu Lintas Lumpuh
Dia menambahkan, pemberian karung banjiran tersebut hanya penanganan sementara. Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan pihak Balai Besar.
’’Ditangani pakai karung banjiran. Untuk permanennya ditangani oleh Balai Besar Pemali Juwana,’’ imbuhnya.
[caption id="attachment_368740" align="alignleft" width="1040"]

Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Kalakhar BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih memantai penambalan tanggul Sungai Tuntang Desa Tinanding Godong Grobogan, Rabu (29/3/2023). (Murianews/BPBD Grobogan)[/caption]
Menurut Masrichan, apabila tidak ditinggikan dengan karung, ada kemungkinan tanggul Sungai Tuntang tersebut benar-benar jebol. Sebab, tanggul hanya tersisa kurang dari satu meter.
’’Kalau tidak tertangani tadi ya jebol. Tinggal kurang satu meter,’’ katanya.
Sementara itu berdasar laporan BPBD Grobogan, di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, terjadi longsor sepanjang 40 meter. Longsoran sementara ditangani dengan bambu dan
sandbag.
Baca: Hujan Deras, Banjir Rendam Sejumlah Desa di Kedungjati Grobogan
Sebagaimana diberitakan, hujan deras di wilayah Salatiga, Kabupaten Semarang dan Kecamatan Kedungjati mengakibatkan air Sungai Tuntang meluap hingga ke pemukiman warga.
Pada Rabu pagi, lalu lintas di sekitar Bundaran Gubug juga sempat tersendat bahkan nyaris lumpuh. Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, lalu lintas berangsur-angsur normal kembali seiring menurunnya debit air sungai.
Editor: Zulkifli Fahmi