Derita Hipertensi dan Gula, Dinkes Grobogan Prioritaskan Obati Penyakit Pria Obesitas
Saiful Anwar
Selasa, 4 Juli 2023 18:44:53
Kepala Dinkes Grobogan Slamet Widodo mengatakan, dalam riwayat kesehatannya Sumarlan diketahui menderita gula dan hipertensi. Selain itu, ketika diperiksa tim kesehatan, tensi darah Sumarlan juga tinggi.
”Sudah ada gula dan hipertensi. Tensi darah Pak Sumarlan juga 170/95 (mmHg). Penyakit yang sudah diketahui akan ditangani terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa (4/7/2023).
Baca:
Dinkes Grobogan: Sumarlan Berbobot 200 Kg, Anaknya 216 KgLebih lanjut, Slamet menyebut, setelah penyakit yang diderita sudah tertangani, Sumarlan akan diatur pola makannya untuk mengurangi berat badan. Sebab, lanjut Slamet, obesitas yang diderita Sumarlan disebabkan banyaknya kalori yang masuk ketimbang yang keluar.
”Kalori yang masuk lebih banyak dibanding keluar, sehingga kalori yang berlebih itu disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Selain itu ada faktor genetik,” imbuh Slamet.
Slamet menyatakan, saat ini tim yang menangani pengobatan Sumarlan masih mendiskusikan langkah yang akan ditempuh terkait obesitas yang diderita Sumarlan. Nantinya, setelah diketahui kesimpulannya baru akan diputuskan tim dokter yang menangani.”Masih didiskusikan, nanti kalau sudah ada kesimpulan akan diputuskan tim dokter,” katanya.
Baca:
Sumarlan Obesitas asal Ngrandu Grobogan Berbobot 150 Kg, Keluarga Ungkap KondisinyaSebagaimana diberitakan, Sumarlan, pria obesitas yang disebut berbobot 200 kg akhirnya bersedia dievakuasi dari rumahnya di Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan ke RSUD Purwodadi pada Senin (3/7/2023) kemarin. Sebelumnya, warga kelahiran Grobogan itu dievakuasi dari tempat tinggalnya di Jakarta dan pada pekan lalu. Editor: Cholis Anwar
Murianews, Grobogan – Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan menegaskan akan bekerja keras melakukan pengobatan terhadap pria obesitas Sumarlan, warga Jakarta yang dipulangkan keluarganya ke Grobogan. Dinkes akan mengobati penyakit yang sudah terdeteksi diderita pria yang disebut-sebut berbobot 200 kilogram itu.
Kepala Dinkes Grobogan Slamet Widodo mengatakan, dalam riwayat kesehatannya Sumarlan diketahui menderita gula dan hipertensi. Selain itu, ketika diperiksa tim kesehatan, tensi darah Sumarlan juga tinggi.
”Sudah ada gula dan hipertensi. Tensi darah Pak Sumarlan juga 170/95 (mmHg). Penyakit yang sudah diketahui akan ditangani terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa (4/7/2023).
Baca:
Dinkes Grobogan: Sumarlan Berbobot 200 Kg, Anaknya 216 Kg
Lebih lanjut, Slamet menyebut, setelah penyakit yang diderita sudah tertangani, Sumarlan akan diatur pola makannya untuk mengurangi berat badan. Sebab, lanjut Slamet, obesitas yang diderita Sumarlan disebabkan banyaknya kalori yang masuk ketimbang yang keluar.
”Kalori yang masuk lebih banyak dibanding keluar, sehingga kalori yang berlebih itu disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Selain itu ada faktor genetik,” imbuh Slamet.
Slamet menyatakan, saat ini tim yang menangani pengobatan Sumarlan masih mendiskusikan langkah yang akan ditempuh terkait obesitas yang diderita Sumarlan. Nantinya, setelah diketahui kesimpulannya baru akan diputuskan tim dokter yang menangani.
”Masih didiskusikan, nanti kalau sudah ada kesimpulan akan diputuskan tim dokter,” katanya.
Baca:
Sumarlan Obesitas asal Ngrandu Grobogan Berbobot 150 Kg, Keluarga Ungkap Kondisinya
Sebagaimana diberitakan, Sumarlan, pria obesitas yang disebut berbobot 200 kg akhirnya bersedia dievakuasi dari rumahnya di Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan ke RSUD Purwodadi pada Senin (3/7/2023) kemarin. Sebelumnya, warga kelahiran Grobogan itu dievakuasi dari tempat tinggalnya di Jakarta dan pada pekan lalu.
Editor: Cholis Anwar