Kamis, 20 November 2025


Kepala Dinkes Grobogan Slamet Widodo mengatakan, dalam riwayat kesehatannya Sumarlan diketahui menderita gula dan hipertensi. Selain itu, ketika diperiksa tim kesehatan, tensi darah Sumarlan juga tinggi.

”Sudah ada gula dan hipertensi. Tensi darah Pak Sumarlan juga 170/95 (mmHg). Penyakit yang sudah diketahui akan ditangani terlebih dahulu,” ujarnya, Selasa (4/7/2023).

BacaDinkes Grobogan: Sumarlan Berbobot 200 Kg, Anaknya 216 Kg

Lebih lanjut, Slamet menyebut, setelah penyakit yang diderita sudah tertangani, Sumarlan akan diatur pola makannya untuk mengurangi berat badan. Sebab, lanjut Slamet, obesitas yang diderita Sumarlan disebabkan banyaknya kalori yang masuk ketimbang yang keluar.

”Kalori yang masuk lebih banyak dibanding keluar, sehingga kalori yang berlebih itu disimpan dalam tubuh dalam bentuk lemak. Selain itu ada faktor genetik,” imbuh Slamet.

Slamet menyatakan, saat ini tim yang menangani pengobatan Sumarlan masih mendiskusikan langkah yang akan ditempuh terkait obesitas yang diderita Sumarlan. Nantinya, setelah diketahui kesimpulannya baru akan diputuskan tim dokter yang menangani.”Masih didiskusikan, nanti kalau sudah ada kesimpulan akan diputuskan tim dokter,” katanya.BacaSumarlan Obesitas asal Ngrandu Grobogan Berbobot 150 Kg, Keluarga Ungkap KondisinyaSebagaimana diberitakan, Sumarlan, pria obesitas yang disebut berbobot 200 kg akhirnya bersedia dievakuasi dari rumahnya di Desa Ngrandu, Kecamatan Geyer, Grobogan ke RSUD Purwodadi pada Senin (3/7/2023) kemarin. Sebelumnya, warga kelahiran Grobogan itu dievakuasi dari tempat tinggalnya di Jakarta dan pada pekan lalu. Editor: Cholis Anwar

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler