Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Tangis histeris mengiringi proses pemakaman Pratu Agung Pamuji Laksono. Anggota Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 7/Marinir itu tewas tertembak dalam insiden dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Pegunungan.

Jenazah Pratu Agung tiba di rumah duka, Desa Tegowanu Kulon, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pukul 17.40 WIB. Sedianya, jenazah dijadwalkan tiba pukul 16.45 WIB.

Jenazah diantar Ambulans dari TNI AL dengan diiringi sejumlah kendaraan berpelat nomor Jakarta. Beberapa saat sebelum jenazah tiba, tampak Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto beserta Dandim 0717/Grobogan Letkol Arh Muda Setyawan mendatangi rumah duka.

Isak tangis keluarga mengiringi penurunan peti jenazah Pratu Agung dengan bungkus bendera merah putih dari mobil ke rumah duka. Seusai penurunan peti, petugas meminta warga dan awak media menjauh dari peti.

Kemudian dikatakan, hanya pihak keluarga inti saja yang boleh melihat jasad Pratu Agung untuk terakhir kali. Warga maupun awak media diminta untuk tidak mengambil gambar.

Pada saat itulah, terdengar tangis histeris dari keluarga. Warga sekitar hanya bisa melihat dari luar rumah, karena peti dikelilingi kain merah putih.

Setelahnya, proses pemakaman dimulai. Jenazah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

Supardi, salah satu kerabat korban mengatakan, warga setempat sudah mengetahui kabar meninggalnya Pratu Agung beberapa hari lalu. Kabar jenazah tiba di rumah duka, sempat simpang siur.

’’Sudah ada kabar meninggalnya hari Minggu atau Senin. Kalau sampai ke rumah dukanya, kabarnya awalnya Kamis, kemudian jadi Rabu hari ini,’’ katanya.

Warga setempat itu menyebut Pratu Agung sebagai pribadi yang baik. Pratu Agung sendiri meninggalkan seorang istri yang sedang hamil lima bulan.

’’Orangnya baik. Sudah menikah, istrinya sedang mengandung, lima bulanan. Istrinya guru wiyata (honorer) di Jakarta,’’ imbuhnya.

 

Reporter: Saiful Anwar

Komentar

Terpopuler