Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Sebanyak 20 persen dari total 40 ribuan UMKM di Grobogan dinilai belum melek informasi dan teknologi (IT). Tidak hanya itu, mayoritas para pelaku UMKM itu juga bergantung pada pemerintah.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop-UKM) Grobogan Kasan Anwar menjelaskan, UMKM yang mampu naik kelas masih dapat dihitung dengan jari. Pemkab pun terus mendorong agar UMKM mampu berkembang.

”Sebanyak 20 persen pelaku UMKM belum melek IT. Padahal, jumlah UMKM naik setiap tahun. Karena itu, perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas,” katanya, Jumat (13/10/2023).

Selain itu, Kasan menambahkan, sebanyak 80 persen pelaku UMKM di Grobogan masih menggunakan cara tradisional dalam memasarkan produknya. Karena itu, pengaruh e-commerce belum signifikan.

”UMKM di Grobogan didominasi produsen-produsen makanan ringan hingga kuliner. Jadi, belum begitu terpengaruh dengan munculnya e-commerce. Mayoritas masih memasarkan dengan cara tradisional,” ungkapnya.

Kasan menyebutkan, sebenarnya perkembangan UMKM di Grobogan cukup menggembirakan dari tahun ke tahun. Dia mengungkapkan, pertumbuhannya mencapai 25 persen.

”Pada 2021 jumlahnya di kisaran 36.393 UMKM, saat ini sudah mencapai 41.618 UMKM,” katanya.

Namun demikian, menurut Kasan, para pelaku UMKM di Grobogan masih mengharapkan dan bergantung kehadiran pemerintah. Mereka selalu berharap diikutsertakan dalam ekspo-ekspo yang diselenggarakan di dalam maupun luar kota.

Editor: Ali Muntoha

 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler