Murianews, Grobogan – Duta Generasi Berencana (Genre) Grobogan Ezky Surya Wijaya mengaku prihatin dengan fenomena seks bebas di Grobogan. Ia menilai, seks bebas yang ada di Grobogan biasanya bermula dari pacaran hingga hamil duluan.

”Sangat memprihatinkan. Mereka ini kebanyakan awalnya pacaran, kemudian istilahnya khilaf melakukan seks bebas, dan hamil di luar nikah. Data di KUA (kantor urusan agama), mayoritas pasangan yang menikah karena sudah hamil duluan,” katanya, Rabu (18/10/2023).

Menurut Ezky, seks bebas merupakan fenomena yang harus ditekan. Sebab, kata dia, aktivitas seks bebas, lebih-lebih yang berujung hamil duluan memiliki efek buruk bagi kehidupan individu ke depannya.

”Efeknya tidak hanya di masa sekarang, tapi ke depannya akan menurunkan kualitas hidup masyarakat,” imbuhnya.

Padahal, lanjutnya, remaja sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran yang sangat strategis dalam konteks pembangunan manusia. Karenanya, dia meminta agar seks bebas yang jamak dijumpai di era milenial ini sebisa mungkin dihindari.

Ezky menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan sosialisasi ke 16 SMA sederajat di Grobogan terkait seks bebas. Selain seks bebas, hal yang menjadi fokusnya yakni pernikahan dini dan narkoba.

”Tujuan sosialisasi tersebut agar remaja dapat menghindari triad KRR dan mereka menjadi remaja berencana,” jelasnya.

Triad KKR (kesehatan reproduksi remaja) yang dimaksud yakni seks bebas, pernikahan dini dan penyalahgunaan narkoba. Dalam sosialisasi itu, para remaja juga diberikan berbagai pengetahuan agar dapat menyiapkan diri mereka sebagai generasi berencana di masa depan.

Ezky menyebutkan, sebagai Duta Genre Grobogan, pihaknya juga rutin memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui program Ini Genting, singkatan dari Implementasi Nyata Genre Cegah Stunting.

Program tersebut, kata dia, berfokus pada pemberian pengetahuan tentang kebutuhan gizi, sehingga para ibu hamil dapat melahirkan anak yang sehat dan dapat terhindar dari stunting.

Editor: Supriyadi