Rabu, 19 November 2025

Murianews, Grobogan – Selain jalan kabupaten, jalan provinsi di Grobogan, Jawa Tengah juga banyak yang mengalami kerusakan. Jalan tersebut merekah di tengah. Kondisi itu tentu membahayakan pengendara, khususnya roda dua.

Sub Koordinator 1 Balai Pengelola Jalan (BPJ) Wilayah Purwodadi Wimas Radit Sumbodo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeliharaan secara rutin.

Menurutnya rekahan tersebut disebabkan tanah di wilayah Grobogan merupakan jenis expansif atau tanah gerak.

”Kita sudah lakukan penanganan secara rutin. Hanya masih ada pergerakan kalau musim kemarau. Kalau musim penghujan pergerakan tanah akan berhenti sendiri,” katanya, Selasa (14/11/2023).

Radit menerangkan, setiap dua pekan pihaknya secara rutin mengecek sekaligus menambal rekahan yang dinilai membahayakan. Namun demikian, penanganan secara permanen hanya dapat ditangani dengan pembuatan dinding penahan tanah (DPT) atau borepile.

”Di samping bahu jalan tersebut, rigidnya yang merekah ditambal saja dengan aspal. Kalau sudah ada DPT, pergerakan beton akan berhenti,” imbuhnya.

Radit menjelaskan, pembuatan DPT sudah pernah teralokasi pada 2020 lalu. Namun, karena adanya refocusing anggaran untuk Covid-19, alokasi tersebut dibatalkan.

”Pengadaan DPT mungkin akan diusulkan 2025. Untuk tahun 2024, ada urgensi alokasi lain yang perlu diselesaikan,” jelas dia.

Radit berpesan, bagi pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua agar lebih berhati-hati bila melewati jalan yang merekah. Sebab, dapat membuat pengedara jatuh.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler