Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan – Kondisi air Sungai Lusi yang membentang di Grobogan, Jawa Tengah tampak keruh berwarna kecoklatan dalam beberapa pekan belakangan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Grobogan kemudian langsung mengecek ke lokasi untuk melakukan pendataan.

Kepala DLH Grobogan Mokamat mengatakan, pihaknya langsung melakukan verifikasi ke lapangan terkait indikasi pencemaran Sungai Lusi di Desa Pulorejo, Purwodadi pada Kamis (16/11/2023) kemarin. Selain itu, juga dilakukan pemantauan kualitas air di sekitar sungai tersebut.

”Tim juga melakukan wawancara dengan masyarakat dan petani di sekitar Sungai Lusi, di Pulorejo,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Moka memaparkan, berdasarkan hasil wawancara terhadap masyarakat dan petani di sekitar jembatan apung Sungai Lusi di Desa Pulorejo, diketahui air sungai tersebut berubah warga tiap awal musim hujan.

”Setiap memasuki awal musim penghujan, air permukaan Sungai Lusi Desa Pulorejo terdapat lapisan berwarna coklat yang biasa disebut masyarakat sebagai kembang banyu. Kembang banyu tersebut akan hilang pada pertengahan musim hujan,” lanjutnya.

Petugas, lanjut Moka, juga teah melakukan pengambilan sampel. Dari hasil pemeriksaan uji parameter lapangan di laboratorium DLH, kualitas air sungai Lusi di Desa Pulorejo derajat keasaman atau parameter pH sebesar 7,18.

”Masih memenuhi baku mutu kelas 3. Parameter turbidity (kekeruhan) sebesar 31,5 sehingga masih memenuhi baku mutu kelas 3. Kemudian, parameter suhu sebesar 31,6 derajat masih memenuhi baku mutu kelas 3,” jelasnya.

Laporan itu pun menyimpulkan, berdasarkan hasil pemeriksaan uji parameter lapangan, kualitas air di Sungai Lusi di Desa Pulorejo diindikasikan tidak tercemar.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler