Ratusan Pelajar Grobogan Diajari Jadi Pemimpin Muda
Saiful Anwar
Senin, 25 Desember 2023 14:34:00
Murianews, Grobogan – Ratusan pelajar Grobogan, Jawa Tengah mengikuti seminar nasional kepemudaan bertajuk ”Indonesia Youth Movement”, Senin (25/12/2023). Mereka diajari menjadi pemimpin muda untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045.
Narasumber dalam seminar ini yakni Syafii Effendi, President Organization of Islamic Cooperation Youth Indonesia. Melalui seminar tersebut Syafii berharap agar para pelajar Grobogan memiliki jiwa kepemimpinan dan memiliki dampak positif bagi sekitar.
”Kita ingin mereka meningkatkan edukasi di luar sekolah, di luar kampus, yang membuat anak muda punya dampak. Target kita menciptakan pemimpin-pemimpin muda baru," kata Ketua Umum Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) itu kepada wartawan
Syafii berpandangan, para pelajar harus dijauhkan dari tindak sosial media yang buruk, lingkungan yang kurang baik dan game online yang mengalihkan konsentrasi mereka.
”Karena ini doktrin pikiran, kita harus melakukan perang yang serupa, dengan acara edukasi dan motivasi seperti ini. Jumlah pemuda sangat besar dan harus diberi perhatian untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045," imbuh motivator nasional itu.
Syafii memaparkan ada tiga hal untuk meningkatkan kemampuan anak muda, yakni mindset (pola pikir), skillset (cara), dan toolset (perilaku).
”Kita bicara mindset bagaimana mereka jadi pengusaha, bisa mandiri. Kemudian kita ajarkan caranya atau toolset, dan kemudian kita ajarkan perilakunya atau skillset," jelas sosok 32 tahun itu.
Dalam paparannya, Syafii meminta para pelajar menjauhi pacaran dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dengan tegas dia menyatakan pacaran menjadi penghambat pemuda untuk sukses. ”Tinggalkan pacaran. Manfaatkan waktu dengan hal-hal yang produktif," kata dia.
Syafii juga menyatakan bahwa penyebab kegagalan bukanlah orang lain, melainkan diri sendiri. Karenanya, dia mengajak para pelajar tidak menyalahkan orang lain dan fokus pada diri sendiri.
”Jangan dengarkan apa kata tetangga, dengarkanlah apa kata Tuhan," paparnya.
Editor: Ali Muntoha
Murianews, Grobogan – Ratusan pelajar Grobogan, Jawa Tengah mengikuti seminar nasional kepemudaan bertajuk ”Indonesia Youth Movement”, Senin (25/12/2023). Mereka diajari menjadi pemimpin muda untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045.
Narasumber dalam seminar ini yakni Syafii Effendi, President Organization of Islamic Cooperation Youth Indonesia. Melalui seminar tersebut Syafii berharap agar para pelajar Grobogan memiliki jiwa kepemimpinan dan memiliki dampak positif bagi sekitar.
”Kita ingin mereka meningkatkan edukasi di luar sekolah, di luar kampus, yang membuat anak muda punya dampak. Target kita menciptakan pemimpin-pemimpin muda baru," kata Ketua Umum Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) itu kepada wartawan
Syafii berpandangan, para pelajar harus dijauhkan dari tindak sosial media yang buruk, lingkungan yang kurang baik dan game online yang mengalihkan konsentrasi mereka.
”Karena ini doktrin pikiran, kita harus melakukan perang yang serupa, dengan acara edukasi dan motivasi seperti ini. Jumlah pemuda sangat besar dan harus diberi perhatian untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045," imbuh motivator nasional itu.
Syafii memaparkan ada tiga hal untuk meningkatkan kemampuan anak muda, yakni mindset (pola pikir), skillset (cara), dan toolset (perilaku).
”Kita bicara mindset bagaimana mereka jadi pengusaha, bisa mandiri. Kemudian kita ajarkan caranya atau toolset, dan kemudian kita ajarkan perilakunya atau skillset," jelas sosok 32 tahun itu.
Dalam paparannya, Syafii meminta para pelajar menjauhi pacaran dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dengan tegas dia menyatakan pacaran menjadi penghambat pemuda untuk sukses. ”Tinggalkan pacaran. Manfaatkan waktu dengan hal-hal yang produktif," kata dia.
Syafii juga menyatakan bahwa penyebab kegagalan bukanlah orang lain, melainkan diri sendiri. Karenanya, dia mengajak para pelajar tidak menyalahkan orang lain dan fokus pada diri sendiri.
”Jangan dengarkan apa kata tetangga, dengarkanlah apa kata Tuhan," paparnya.
Editor: Ali Muntoha
