Kamis, 24 April 2025

Murianews, Grobogan – Sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Grobogan dipastikan gagal panen akibat banjir yang terjadi pekan lalu. Para petani pemilik lahan pun bakal mendapatkan bantuan benih gradis dari Kementerian Pertanian.

Bantuan itu nantinya disalurkan melalui Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan itu. Adapun bantuan benih yang diberikan pada para petani yang lahannya kebanjiran yakni sebesar 25 kg benih per hektare.

Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan mencatat sebanyak 4.744,5 hektare sawah terencam banjir saat bencana terjadi. Semua lahan yang terdampak banjir dan terancam puso itu akan mendapatkan bantuan benih dari Kementan.

”Saat ini kita sudah menerima bantuan dari Kementrian Pertanian berupa benih tanaman padi untuk lahan yang terdampak banjir. Kita menggunakan acuan 25 kilogram per hektare sawah yang terendam,” kata Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto, Selasa (13/2/2024).

Sunanto menambahkan, total bantuan bibit padi yang diterima Dinas Pertanian Grobogan sebanyak 180 ton. Total bantuan itu nilainya sebesar Rp 2,4 Miliar.

Sunanto menjelaskan, sawah bisa dikatakan puso dan berpotensi puso apabila terendam banjir dalam kurun waktu 7 hingga 10 hari.

Meski pada akhirnya sawah yang terendam itu tidak puso, Sunanto menyebut, petani tetap bisa mendapatkan bantuan benih tersebut.

”Harapannya bantuan benih yang diberikan kepada para petani nanti dapat digunakan untuk masa tanam berikutnya,” imbuhnya.

Di kesempatan itu, Sunanto berharap para petani di Grobogan segera mendaftar Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi itu, petani bisa mendapatkan ganti rugi bila terjadi bencana.

 ”Saat ini kami masih melakukan pendataan terkait petani yang sudah terdaftar asuransi,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan, sekitar 70 desa dari 16 desa di Grobogan terdampak banjir yang terjadi pada pekan lalu. Banjir yang terjadi karena beberapa tanggul jebol itu juga sampai membuat Kota Purwodadi nyaris lumpuh.

Tidak hanya jalanan dan pemukiman, lahan pertanian juga selama berhari-hari terendam. Bahkan, lahan pertanian menjadi yang paling lama terdampak banjir karena biasanya berada di lokasi yang lebih landai.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler