Kamis, 20 November 2025

Murianews, Grobogan - Jalan Purwodadi - Blora di Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan macet panjang imbas banjir Grobogan yang terjadi di Grobogan, Jawa Tengah sejak Kamis (14/3/2024). Sampai Jumat (15/3/2024) malam kendaraan roda empat diperkirakan mengular hingga satu kilometer.

"Sekitar satu kilo meter panjang antrian. Saya sudah setengah jam di sini," kata Nuri, seorang supir truk yang terjebak macet, Jumat (15/3/2024) malam.

Nuri mengaku khawatir debit air banjir masih akan naik. Sebab, jika itu terjadi tentu akan membuat perjalananya akan semakin lama tersendat.

”Sepertinya masih akan naik, tapi saya berharapnya segera surut. Agar perjalanan tidak terganggu,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Andi, warga sekitar, banjir menggenangi jalan provinsi tersebut sejak Kamis kemarin sekitar pukul 23.00 WIB. Dirinya mengaku prihatin karena genangan tidak surut tapi justru semakin tinggi.

"Ini malah lebih tinggi dari pada tadi siang. Arus banjir juga semakin deras, membuat banyak kendaraan roda dua mogok tadi,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, banjir besar melanda Grobogan, Jawa Tengah sejak Kamis (14/3/2024) kemarin. Sampai Jumat (15/3/2024) malam, tercatat sudah 110 desa dari 13 kecamatan terdampak banjir Grobogan saat ini.

Banjir yang terjadi diyakini lebih parah dibanding yang terjadi pada Februari lalu. Banjir Grobogan kali ini juga telah menggenangi kantor pemerintahan seperti Pendapa Bupati Grobogan, kantor DPRD Grobogan, Kejari, KPU, Bawaslu, kantor Pos, Pengadilan Negeri Purwodadi, hingga Lapas Purwodadi.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih dalam keterangan tertulis menyebut, banjir kali ini datang dari hulu Sungai Lusi di wilayah timur.

”Banjir kali ini disebabkan oleh air kiriman dari hulu Sungai Lusi (wilayah timur) dan air dari sungai-sungai kecil yang berhulu di Pegunungan Kendeng Utara (wilayah utara),” katanya.

Endang menambahkan, banjir kali ini meluas dalam durasi yang cukup cepat. Karenanya, sejumlah ruas jalan protokol di Kota Purwodadi terendam banjir dan mobilitas serta aktivitas masyarakat menjadi terkendala.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler