Dua Santriwati yang Hilang di Banjir Grobogan Ditemukan Meninggal
Saiful Anwar
Senin, 18 Maret 2024 10:52:00
Murianews, Grobogan – Dua santriwati yang hilang terseret arus banjir Grobogan, Jawa Tengah ditemukan Senin (18/3/2024) pagi ini. Kedua santri ponpes di Jagalan, Purwodadi itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
”Semua korban tenggelam sudah ditemukan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bekerja keras membantu dalam pencarian,” ucap Kasi Kedaruratan BPBD Grobogan Masrichan.
Kedua santri itu diketahui yakni Shofiyatul Lailiyyah, warga Dusun Clepat, Tunggak, Toroh, Grobogan dan Nurul Fajriyah, warga Dusun Ngrebo, Desa Kedungrejo, Purwodadi, Grobogan. Keduanya merupakan santriwati di Popes Manba’ul A’laa Purwodadi.
Keduanya ditemukan masih di sekitaran Kelurahan Purwodadi, tidak terlalu jauh dengan lokasi awal saat diduga terseret arus banjir.
Sebelumnya diberitakan, dua santri dilaporkan hilang pada Sabtu (16/3/2024) lalu. Keduanya tak kunjung sampai rumah sejak pulang dari Ponpes Mamba’ul A’laa di sekitar Jagalan, Purwodadi pada Jumat (15/3/2024) pagi.
Kronologinya, pada pukul 8.00 WIB keduanya berjalan menuju pulang ke Kedungrejo di tengah derasnya arus banjir saat itu. Keduanya sempat naik becak pada pukul 9.00 WIB, namun kemudian diturunkan di perempatan jalan DI Panjaitan Purwodadi.
Pada pukul 10.00 WIB, kedua santri tersebut sudah tidak bisa dihubungi. Warga sempat mengabadikan gambar dari belakang, saat kedua santriwati tersebut menerobos arus banjir dengan arus yang deras. Namun demikian, saat keduanya hanyut, tak ada saksi mata.
Sebagaimana diketahui, Grobogan kembali dilanda banjir besar yang mengepung hingga area perkotaan Purwodadi. Banjir kali ini bahkan lebih besar dibanding banjir pada bulan Februari kemarin.
Jalan protokol perkotaan ditutup karena genangan mencapai 75 cm dan membuat kendaraan roda dua bahkan roda empat mogok.
Terus meningkatnya arus membuat ratusan santri di Popes Manba’ul A’laa Purwodadi dipulangkan. Sebab, lokasi pondok memang sangat dekat dengan Sungai Lusi yang sedang meluap.
Editor: Dani Agus



