Daging Sapi Mahal, Pedagang Bakso di Grobogan Pangkas Keuntungan
Saiful Anwar
Kamis, 2 Mei 2024 15:39:00
Murianews, Grobogan – Pedagang bakso yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Grobogan mengeluhkan mahalnya harga daging sapi yang menjadi bahan utama pembuatan bakso.
Imbasnya, mereka pun terpaksa memangkas keuntungannya. Itu dilakukan agar harga jual bakso dagangan mereka tetap bertahan.
”Kita harus berkorban. Rela korbankan keuntungan kita. Misal keuntungan kita Rp 10 ribu, keuntungan kita jadi Rp 5 ribu karena kenaikan harga daging itu,” ujar Ketua Apmiso Grobogan Adi Sucipto atau yang akrab disapa Yanto Bakso itu kepada Murianews.com, baru-baru ini.
Yanto Bakso bahkan menyebut, kenaikan harga daging di Grobogan tertinggi di Jawa Tengah. Yanto mengatakan, harga daging sapi hingga kini masih di angka Rp 130 ribu per kilogram. Padahal, idealnya ada di angka Rp 110 ribu hingga Rp 120 ribu per kilogram.
Dia mengatakan, kenaikan harga daging menjadi kendala para pedagang bakso setiap tahun. Karenanya, pihaknya pun berharap ada andil dari pemerintah setempat agar harganya lebih stabil.
”Setiap tahun, kendala kita adalah kenaikan harga daging. Di Grobogan ini, kenaikan harga gading termahal se-Jawa Tengah. Kami berharap pemerintah daerah untuk cawe-cawe supaya harga daging bisa stabil,” lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni menyebut, mahalnya daging sapi di daerah yang dipimpinnya itu lantaran ada pemilahan daging sehingga harganya berbeda dengan yang lain.
”Kenyataan di lapangan, dipilah-pilah. Daging yang bagus, disiseti. Tapi kalau di kabupaten lain campur. Sebetulnya harganya sama,” kata bupati.
Atas keluhan dari Apmiso, bupati menyatakan para pedagang bisa menyiasatinya dengan memotong sapi sendiri secara berkelompok. Dengan begitu, menurutnya harga daging akan bisa ditekan.
”Bareng-bareng ada potong sendiri, iuran, malah lebih murah. Kalau asosiasi bikin (tempat) potong sendiri, bisa dicoba. Kita mesti punya kebersamaan, supaya harga turun. Untuk menyikapi harga itu harus ada kebersamaan,” lanjutnya.
Memiliki tempat potong sendiri menurutnya merupakan peluang tersendiri. Sebab, pasar sapi di Wirosari, Grobogan, kata bupati, merupakan yang terbesar di Jawa Tengah.
Editor: Zulkifli Fahmi



