Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Wanita Paruh Baya di Grobogan
Saiful Anwar
Jumat, 24 Mei 2024 14:14:00
Murianews, Grobogan – Polres Grobogan mengungkapkan motif pembunuhan wanita paruh baya di Desa Kebonagung, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kapolres Grobogan AKBP Dedy Anung Kurniawan mengatakan, motif pembunuhan itu karena pelaku, M Bagus Oki Saputra (21) warga Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, sakit hati usai dikatai korban dengan sebutan miskin karena tak kunjung membayar utang.
”Korban ini sehari-hari pekerjaannya pemberi utang. Istri pelaku adalah salah satu klien korban, yang biasa berutang kepada korban. Motifnya adalah sakit hati. Karena tak kunjung membayar utang, pelaku dikatai ’kere’ oleh korban,” ujar Dedy Anung dalam konferensi pers di Mapolres Grobogan, Jumat (24/7/2024).
Dedy Anung menjelaskan, dalam pemeriksaan, pelaku merencanakan pembunuhan pada korban setelah sakit hati usai dikatai kerei.
”Menurut pelaku, korban menyebutnya baru saja menang judi tapi tak mau membayar utang. Karena sakit hati, pelaku kemudian merencanakan pembunuhan kepada korban,” lanjutnya.
Dalam konferensi pers itu juga diketahui kejadian pembunuhan itu berlangsung, Minggu (19/5/2024), bukan pada Senin (20/5/2024) sebagaimana pemberitaan Murianews sebelumnya.
Pelaku sendiri sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan. Dia sudah memiliki seorang anak.
Sebelumnya diberitakan, perempuan paruh baya bernama Masriah (54) tewas dibunuh dan bersimbah darah. Korban ditemukan sudah bersimbah darah oleh Prima (27), keponakan korban dan Ngatini (60), salah seorang tetangga.
Ngatini datang ke rumah korban untuk mengantarkan makanan dari orang punya kerja. Karena saat mengetuk pintu tidak ada jawaban, kemudian ia mengajak keponakan korban yang rumahnya bersebelahan untuk masuk ke rumah korban.
Saat masuk ke dalam rumah, keduanya melihat korban terlentang dalam keadaan setengah telanjang. Selain itu, kedua saksi juga melihat bercak darah dan luka pada bagian wajah, punggung, pergelangan tangan sebelah kiri dan perut korban.
Prima sempat mengecek denyut nadi korban untuk memastikan kondisi korban sudah meninggal atau belum. Setelah korban dipastikan meninggal dunia, Ngatini kemudian keluar rumah dan berteriak minta tolong.
Warga yang mendengar teriakan kemudian berdatangan ke rumah korban. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tegowanu.
Editor: Zulkifli Fahmi



